Salin Artikel

5 Fakta Kepsek SD di Lampung Barat Mundur Gara-gara Siswa Joget Remix, Malu Jadi Viral hingga Dalih Spontanitas

KOMPAS.com - Rekaman video tentang aksi sejumlah murid berjoget remix di acara perpisahan di Sekolah Dasa Negeri 1 Padang Cahaya, Lampung Barat, berbuntut panjang.

Kepala Sekolah SDN 1 Padang Cahaya, Rosidawati, memutuskan untuk mengajukan surat pengunduran diri usai video siswanya tersebut menjadi sorotan masyarakat.

Dirinya menganggap telah gagal menjalankan sebagai pendidik dan pengajar. Namun, keputusan tersebut disayangkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Lampung Barat, Bulki Basri.

Berikut ini fakta lengkapnya:

SDN 1 Padang Cahaya, Lampung Barat, menggelar acara rangkaian perpisahan pada hari Sabtu (4/5/2019).

Suasana menjadi heboh di penghujung acara. Seorang guru naik ke panggung dan menyanyikan lagu dangdut remix.

Aksi guru tersebut mengundang anak-anak naik ke panggung dan turut berjoget meluapkan ekspresi kegembiraan.

Saat itu Rosidawati yang ada di lokasi acara segera meminta agar musik tersebut dimatikan.

"Menurut kepala sekolah, dirinya melihat itu dan meminta untuk menghentikannya," ujar Bulki.

Psikolog dari Universitas Lampung Ratna Widyastuti menilai, para siswa SD tersebut merupakan korban media sosial.

Ratna menilai, anak di bawah usia 10 tahun belum mampu menilai dan mengambil sikap apakah berbuatan yang dilakukannya itu melanggar hukum dan tidak sesuai dengan etika masyarakat yang berlaku.

Sebaiknya, kata Ratna, anak-anak tersebut jangan terlalu divonis bersalah. Memang kondisi seperti itu salah, tetapi pada sudut pandang orang awam, itu adalah hal yang biasa.

"Menurut saya kepala sekolah tidak perlu melakukan tindakan berlebihan sampai mengambil sikap pengunduran diri," katanya lagi.

Dalam unggahan video di akun Instagram @ndorobei, tampak dua wanita berseragam cokelat tengah berbincang di sebuah ruangan.

Pengunggah video itu memberi keterangan jika salah satu perempuan di video adalah Kepala Sekolah SDN 1 Padangcahya, Kecamatan Balikbukit, Lampung Barat, Rosidawati.

Kepala sekolah Rosidawati mengundurkan diri dari jabatannya karena merasa malu dan gagal dalam mendidik siswanya.

Sementara itu, Bulki Basri membenarkan perihal pengajuan surat pengunduran diri Rosidawati atas kejadian video siswa berjoget remix.

"Iya memang benar. Surat pengunduran dirinya sudah kami terima, kepala sekolah mengakui kelalaiannya," kata Bulki, Rabu (8/5/2019).

Namun Bulki menjelaskan apakah akan menerima atau menolak surat pengunduran diri Rosidawati.

"Anak berjoget remix itu sebetulnya dilakukan usai acara dan divideokan oleh anak-anak sendiri lalu menjadi viral," tambah Bulki.

Dilansir dari Tribunnews, Kepala Sekolah, Rosidawati mengatakan, saat itu para murid hanya lepas kontrol.

"Cuma itu kan lepas kontrol aja, spontanitas saja," ujar Rosidawati pada Lampung TV, Senin (6/5/2019).

Rosidawati pun membantah adanya kabar terkait indikasi konsumsi obat maupun minuman terlarang, Rosidawati langsung menampik.

"Enggak ada sama sekali (minuman terlarang)," tambahnya.

Rosidawati juga mengatakan saat kejadian tersebut, dirinya dan beberapa guru juga berada di lokasi kejadian.

"Kami masih ada di ruangan karena makan," tuturnya.

AKBP Doni Wahyudi selaku Kapolres Lampung Barat mengatakan sangat menyayangkan pihak sekolah yang membunyikan musik tersebut.

"Kami menyayangkan dan menyesalkan kejadian tersebut kenapa musik sampai ke sekolah tersebut," tutur Doni seperti dilansir dari Tribunnews.

Sementara itu, psikolog Ratna Widyastuti menjelaskan, tanggung jawab pendidikan sebetulnya adalah tanggung jawab orangtua.

Dalam kasus itu, kesalahan tidak mutlak dilakukan oleh para siswa. Peran orangtua juga ikut ambil bagian dalam kasus tersebut.

"Anak di sekolah hanya beberapa jam saja. Bahwa ya, memang ini perbuatan yang tidak pantas di dunia pendidikan apalagi anak SD," kata Ratna.

Sumber: KOMPAS.com (Eni Muslihah)/Tribunnews (Tiffany Marantika Dewi)

https://regional.kompas.com/read/2019/05/09/09175451/5-fakta-kepsek-sd-di-lampung-barat-mundur-gara-gara-siswa-joget-remix-malu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke