Salin Artikel

Penurunan Jumlah Penumpang di BIM Berdampak Negatif Terhadap KA Bandara

Sejak beroperasi pada Mei 2018 lalu, rata-rata penumpang mencapai 14.000 per bulannya. Namun, pada 2019 ini turun menjadi rata-rata 12.000 per bulannya hingga April 2019.

"Sejak dioperasikan Mei 2018 lalu, jumlah penumpang kereta api bandara Minangkabau Ekpress mencapai 142.943 penumpang. Sementara dari Januari hingga April 2019 ini baru 52.186 penumpang," kata Senior Supervisor Angkutan Penumpang PT KAI Divre II Sumbar, Heru Guntara kepada Kompas.com,  di kantornya, Jalan Sawahan, Padang, Kamis (2/5/2019).

Heru mengakui penurunan jumlah penumpang karena imbas penurunan penumpang pesawat akibat tingginya tiket pesawat.

"Iya karena imbas turunnya penumpang pesawat. Kita terpaksa pasrah menerimanya," kata Heru.

Heru mengatakan. saat ini semua operasional kereta api bandara ditanggung Kementerian Perhubungan karena statusnya adalah kereta api perintis.

Untuk pendapatan dari tiket rata-rata Rp 140 juta tahun 2018 dan Rp 120 juta tahun 2019 ini.

Saat ini, Kereta Api Minangkabau Ekpress melakukan 12 kali perjalanan dari Simpang Haru-BIM dengan kapasitas penumpang 393 orang.

Selain Minangkabau Ekpress, PT KAI Divre Sumbar juga memiliki tiga kereta api lainnya yaitu dua Kereta Api Sibinuang yang melayani rute Simpang Haru Padang-Naras dengan delapan kali perjalanan.

Kemudian Kereta Api Lembah Anai yang melayani rute Kayu Tanam-BIM dengan empat kali perjalanan.

https://regional.kompas.com/read/2019/05/02/13271651/penurunan-jumlah-penumpang-di-bim-berdampak-negatif-terhadap-ka-bandara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke