Salin Artikel

Ridwan Kamil Sebut Orang Miskin Pilih Rentenir karena Administrasi Bank Ribet

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan Bank BJB harus bisa relevan dengan perkembangan. Salah satunya, ia meminta agar Bank BJB mempermudah proses pinjaman, khususnya untuk masyarakat kelas bawah.

Hal itu dikatakan Ridwan saat hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank BJB di The Trans Luxury Hotel, Bandung, Selasa (30/4/2019).

"Kenapa ada fintech dan rentenir? Karena gampang, walaupun biayanya mencekik. Saya survei orang miskin lebih memilih bunga tinggi dari pada ribet berurusan administrasi. Rumusnya itu," ujar Emil, sapaan akrabnya.

Fakta itu ia temukan sewaktu mewawancara seorang pedagang kaki lima di kawasan Cicadas Kota Bandung.

Emil mengatakan, masyarakat miskin cenderung sulit untuk berurusan dengan administrasi dan pelayanan yang kaku.

"Saya sampling PKL di Cicadas, kenapa ke rentenir karena di bank mah harus ganti baju, dijudesin satpam, teller-nya ribet, stress. Kalau rentenir cuma dilihat lapaknya cair langsung. Artinya bank harus hapal psikologis konsumen. Konsumen hari ini harus jemput bola, kalau tidak dilawan maka rentenir tumbuh subur," tuturnya.

Sebab itu, Emil menuturkan ada tiga visi yang dititipkan kepada BJB tahun ini, yakni profit, pro-development, dan pro-poor.

"Dalam tahun mendatang dimulai revolusinya. Kalau tiga ini berhasil kami punya cita-cita dengan profesionalisme dan ketekunan BJB bisa naik kelas ke bank buku IV," ungkapnya.

Selain itu, Emil juga berharap agar BJB kembali kepada misi awalnya sebagai bank pembangunan di Jawa Barat.

"Huruf P (Pembangunan) itu belum terasa. Itu yang harus ditambahi dalam hal relevansi ini. Harapan kita setelah RUPS penyaluran kreditnya bisa ke daerah," jelasnya. 

https://regional.kompas.com/read/2019/04/30/15045001/ridwan-kamil-sebut-orang-miskin-pilih-rentenir-karena-administrasi-bank

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke