Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Kisah Pengantar Galon Jadi Anggota DPRD Sultra | Kabar 4 Anak Amien Rais Gagal di Pemilu 2019

KOMPAS.com - Berita tentang seorang pengantar galon yang lolos menjadi anggota legislatif di Sulawesi Tenggara (Sultra) menyita perhatian pembaca.

Agung Darma (28) memperoleh 732 suara dan mengalahkan Ketua DPC Demokrat Muna Barat.

Selain itu, kabar tentang tidak lolosnya empat anak Amien Rais menjadi anggota DPR juga menjadi sorotan.

Salah satu anak Amien Rais, Hanum Salsabiela Rais, mengaku tidak begitu peduli dengan isu yang berkembang di masyarakat itu.

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

Agung Darma (28), warga Desa Guali, Kecamatan Kusambi, Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Agung, yang pekerjaannya merupakan tenaga honorer di puskesmas dan pengantar galon air, berhasil mengalahkan lawan politiknya dengan mengamankan satu kursi di DPRD Muna Barat dalam pencoblosan pemilu 17 April.

“Alhamdulillah senang sekali. Senangnya itu karena dukungan orangtua yang begitu full memberikan semangat dan antusiasme masyarakat. Dengan keberhasilan ini, semua turut bangga karena perjuangan bersama-sama, kita menangi pertarungan ini,” kata Agung, Kamis (25/4/2019).

Agung berhasil mendapatkan suara terbanyak dengan memperoleh 732 suara. Agung mengalahkan Ketua DPC Demokrat Muna Barat yang memperoleh 520 suara.

Hanum Salsabiela Rais menanggapi santai terkait isu di media sosial yang menyebut keempat anak Amien Rais gagal lolos ke parlemen dalam pemilu 2019. Hanum membiarkan fakta dan realita yang akan berbicara.

"Saya ini ya biarkan fakta dan realita yang berbicara," ujar Hanum Salsabiela Rais saat dihubungi, Kamis (25/04/2019) Hanum Salsabiela Rais merupakan calon anggota legislatif DPRD DIY dapil Sleman Utara.

Putri Amein Rais ini mengaku tidak terpengaruh dengan isu di media sosial yang menyebut jika dia dan tiga saudaranya tidak lolos ke parlemen dalam pemilu 2019.

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menegaskan bahwa negara Indonesia bukanlah negara agama dan Provinsi Sumatera Utara bukanlah provinsi agama.

Hal tersebut diungkapkan Gubernur Edy saat melantik Bupati dan Wakil Bupati dari Deliserdang, Tapanuli Utara (Taput), dan Dairidi, secara serentak pada hari Selasa (23/4/2019) di Aula Raja Inal Siregar, Kompleks Kantor Gubernur Sumatera Utara, Jalan Diponegoro.

“Kita pastikan negara kita bukan negara agama, provinsi kita juga bukan provinsi agama, kita bernaung pada falsafah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Kita sudah mengaminkan bahwa berbeda-beda tapi tetap satu juga, apapun agamanya,” katanya seperti dikutip dari Tribunnews.

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dipastikan akan mengisi kursi legislatif di Kota Surabaya melalui Pemilu 2019.

Partai baru ini bahkan mengalahkan perolehan kursi sejumlah partai besar pemain lama, seperti Hanura, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Nasdem.

Data real count TPS yang dihimpun tim SCG Research and Consulting dari kelurahan dan kecamatan di seluruh Kota Surabaya menyebut, PSI berada di urutan ke-7 partai politik yang berhasil meloloskan calegnya ke DPRD Surabaya.

"Data yang di-input sudah 91 persen per 23 April kemarin," kata Didik Prasetiyono, Direktur SCG Research and Consulting, Kamis (25/4/2019).

Ketua Fraksi PKB DPRD Provinsi Jawa Barat Oleh Soleh menilai, pelaksanaan Pemilu 2019 adalah terburuk pasca-reformasi.

Pendapat itu disampaikan Oleh menyusul banyaknya petugas pemilu yang meninggal karena kelelahan akibat pemilihan digelar secara serentak.

Selain masalah kelelahan petugas penyelenggara pemilu, lanjut Oleh, pemilu kali ini juga menyulitkan pola kampanye dan membingungkan masyarakat pemilih, terutama pemilih yang berbeda pilihan untuk calon presiden dan calon legislatif.

"Misalnya pilpres (masyarakat) mendukung Prabowo, lalu calegnya dari partai pendukung Jokowi atau sebaliknya. Menyulitkan di tataran pelaksanaan pencoblosan di TPS," kata Oleh melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Kamis (25/4/2019).

Sumber: KOMPAS.com (Farid Assifa, Achmad Faizal, Michael Hangga Wismabrata, Wijaya Kusuma, Defriatno Neke)

https://regional.kompas.com/read/2019/04/26/06593401/populer-nusantara-kisah-pengantar-galon-jadi-anggota-dprd-sultra-kabar-4

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke