Salin Artikel

Kisah Duka Polisi yang Meninggal Saat Amankan Pemilu...

Mereka terus menatap keranda jenazah yang berisi jasad bapaknya, Aipda Anumerta Mashadi, yang gugur saat melaksanakan tugas Negara.

Mereka bersama keluarga, tetangga, dan kerabat mengikuti upacara yang digelar jajaran Polres Indramayu di kediaman Mashadi di Desa Guwa Lor, Kecamatan Kaliwedi, Kabupaten Cirebon, Sabtu siang (20/4/2019).

Pihak keluarga menyerahkan jenazah Mashadi ke Polri untuk dimakamkan dengan cara kedinasan.

Pantauan Kompas.com di lokasi, seorang petugas membawa foto mendiang Aipda Anumerta Mashadi.

Di belakangnya, ada enam petugas mengangkat keranda jenazah. Mereka bersama-sama berjalan menuju Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Guwal Lor.

Isak tangis keluarga dan warga sekitar terus mengiringi perjalanan. Sebagian warga juga terus merapal doa.

Setiba di TPU, jajaran Polres Indramayu dipimpin AKBP M Yoris Maulana Yusuf Marzuki, Kapolres Indramayu, langsung menggelar upacara pemakaman.

Duka isak tangis keluarga kian terdengar usai petugas memberi penghormatan terakhir kepada Aipda Anumerta Mashadi dengan tembakan salvo ke udara yang disambut Adzan dan Iqomat.

Putra kedua dari lima bersaudara dari pasangan H. Imron Rosyadi (alm) dan Hj. Fatoni, masuk ke liang lahat bersama jasa-jasanya.

Mashadi meninggalkan istri tercinta Aprilianti dan tiga putrinya, Deviola, Sisilia, dan Safana.

Kapolres Indramayu Yoris menyampaikan, berdasarkan surat perintah Kapolri, Mashadi naik pangkat satu tingkat dari sebelumnya Bripka menjadi Aipda.

Mashadi dikenal sosok yang baik, bintara polri berprestasi, dan panutan rekan-rekannya. Polres Indramayu, kata Yoris, turut berduka cita dan kehilangan.

Kecelakaan

Yoris Maulana menyampaikan, Aipda Anumerta Mashadi meninggal dunia dalam perjalanan menuju Tempat Pemungutan Suara (TPS) 14 Desa Plumbon, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu.

Mashadi kecelakaan dan mengalami luka serius sehingga meninggal dunia.

“Beliau meninggal pada saat perjalanan menuju TPS yang bermasalah, yang informasi, akan dilaksanakan pemungutan suara ulang. Sehingga dari Sat Reskrim dan Sat Intelkam berangkat ke sana untuk melakukan pemeriksaan, apa masalahnya tentunya koordinasi dengan panwascam setempat,” kata Yoris.

Aipda Anumerta Mashadi, kata Yoris, merupakan bagian satuan petugas penegakan hukum terpadu (satgas gakumdu) pemilu 2019 bersama petugas KPU dan Bawaslu setempat.

Dia harus mengetahui kebenaran informasi di TPS sekaligus melakukan pengamanan di lokasi agar proses pemilu berjalan dengan kondusif dan damai.

Sementara itu, Kepala Desa Ali Hakim menyampaikan, Aipda Anumerta Mashadi, dikenal pribadi yang baik terhadap keluarga dan warga sekitar.

Dia kerap kali terlibat aktif dalam kegiatan dan pengamanan desa.

“Dia penyayang kepada keluarga dan warga sekitar sehingga kami merasa kehilangan. Dia juga bersosialisasi, berhubungan baik dengan temen-temen dan masyarakat sekitar, kegiatan-kegiatan desa juga kerap membantu. Dia bertugas di Indramayu sejak awal penugasan di tahun 2001,” kata Ali hakim kepada Kompas.com di TPU.

https://regional.kompas.com/read/2019/04/20/17340551/kisah-duka-polisi-yang-meninggal-saat-amankan-pemilu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke