Salin Artikel

Penjelasan RSUD dr Soetomo Surabaya soal Dugaan Bayi Tertukar

Joni mengaku akan menemui pihak keluarga dan mencocokkan data administrasi dengan bayi pasangan suami istri Siti Romlah dan Muhammad Mughni, warga Wonokusumo, Surabaya.

"Kalau dugaan saya ada miskomunikasi. Tapi ini sedang kita cari, siapa dokter yang memberitahu bayinya perempuan," kata Joni kepada Kompas.com, Senin (15/4/2019) malam.

Menurut Joni, sesuai data administrasi dan rekam medik, bayi Romlah kemungkinan besar berjenis kelamin laki-laki.

"Secara administratif, kita cocok-cokokkan ya sudah betul laki-laki. Administrasinya memang demikian. Rekam mediknya semua laki-laki," ujarnya.

Selain itu, setelah bayi itu lahir, pihak rumah sakit, menurut informasi yang diterima Joni, juga sudah memperlihatkan wajah sang bayi kepada Romlah dan Mughni.

Bahkan, kata Joni, Mughni juga sudah melakukan tradisi sesuai syariat Islam dengan mengazankan bayi yang baru lahir.

Kendati demikian, Joni mengakui bahwa saat ketua RT mengurus surat keterangan tidak mampu (SKTM) milik Romlah, ada petugas Neonatal Intensive Care Unit (NICU) yang mrngatakan bayi Romlah berjenis kelamin perempuan.

"Ada dari petugas NICU yang bilang bayinya perempuan. Makanya sekarang sedang kami telusuri," ucapnya.

Menurut Joni, bayi yang lahir di RSUD dr Soetomo diberi gelang supaya tidak tertukar dan menggunakan identitas ibu. 

Ia mengaku ragu apabila bayi Romlah tertukar dengan bayi yang lain.

"Kan memang bayi baru lahir itu kan belum ada nama. Jadi identitasnya menggunakan identitas ibu. Mungkin missnya di situ. Tapi tetap kita cari tahu kebenarannya," jelasnya.

Sebelumnya, pasangan suami istri, Siti Romlah dan Mughni, meragukan bayi yang baru dilahirkan adalah anak mereka. Sebab, sebelumnya menurut petugas, bayi tersebut berjenis kelamin perempuan. Namun kenyataannya ternyata berjenis kelamin laki-laki.

Selain itu, Romlah dan Mugni merasa ada kejanggalan usai proses persalinan dengan cara cesar pada Jumat (12/4/2019). Sang ibu tidak diberi kesempatan untuk memberi ASI pertama dan ayahnya tidak bisa membisikkan azan ke telinga bayi tersebut.

https://regional.kompas.com/read/2019/04/16/05300071/penjelasan-rsud-dr-soetomo-surabaya-soal-dugaan-bayi-tertukar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke