Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Berpose Salam Dua Jari, Dua Petugas TPS Dipecat | Main di Sungai, Bocah 5 Tahun Diterkam Buaya

KOMPAS.com - Gara-gara berpose salam dua jari, dua orang petugas Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Makassar dipecat, Minggu (14/4/2019).

Foto tersebut diambil saat dua petugas tersebut mengikuti apel siaga di Lapanganan Karebosi, Makassar. Apel tersebut diselenggarakan oleh Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Kota Makassar.

Sementara itu, berita seorang bocah berusia lima tahun, Muhamad Al Arifi, yang diterkam buaya di Desa Morong, Kecamatan Sungai Lala, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, menjadi sorotan pembaca. 

Hingga saat ini, petugas masih melakukan pencarian terhadap jasad korban di sekitar sungai Lala. 

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

Jajaran Basarnas Pekanbaru masih mencari bocah malang itu. Pencarian dilakukan dengan menyusuri sungai menggunakan perahu karet.

"Hingga saat ini korban belum ditemukan. Tim SAR Pos Tembilahan, Inhu, masih berupaya melakukan pencarian," kata Kepala Basarnas Pekanbaru Amiruddin dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Minggu (14/4/2019).

Dia mengatakan, korban diterkam buaya pada Sabtu (13/4/2019) pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu, korban bermain di pasir bibir sungai.

"Korban anak dari pasangan Pak Arjaini da Ibu Novi. Pagi itu korban diajak oleh rekan bapak korban bermain ke bibir sungai," kata Amiruddin, yang menggantikan Gede Darmada ini.

Di sela-sela apel, dua petugas TPS di Makassar tertangkap berfoto sambil berpose dengan menggunakan simbol khas dari pasangan capres-cawapres nomor urut 02. Foto ini kemudian beredar cepat di media sosial.

Ketua Bawaslu Kota Makassar Nursari saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut, dan telah melakukan investigasi dan menemukan dua PTPS itu sengaja berpose seperti itu. Ia pun menegaskan akan mencopot kedua PTPS tersebut.

"Setelah dapat infonya kami langsung telusuri dan ternyata oknum tersebut adalah PTPS di Kelurahan Parangloe, Kecamatan Biriangkanaya, Makassar," kata Nursari, kepada Kompas.com.

Kedua oknum petugas TPS tersebut segera diganti selambat-lambatnya pada hari Senin (15/4/2019).

Ratusan tempat pemungutan suara (TPS) di Kuala Lumpur, Malaysia, dipangkas jumlahnya menjadi hanya tiga TPS.

Akibatnya, warga Indonesia yang ingin menyalurkan hak suara pun membeludak di lokasi pemungutan suara.

Sekretaris Tim Kampanye Luar Negeri (TKLN) Joko Widodo Ma'ruf Amin di Malaysia, Dato' M Zainul Arifin mengatakan, informasi perubahan jumlah TPS terkesan mendadak.

"Baru malam tadi diberitahukan. Ini menyebabkan pemilih menumpuk dan rawan terjadi kericuhan," kata Zainul, kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Minggu (14/4/2019).

Dia menuturkan, tiga lokasi TPS berada di KBRI, Wisma Duta dan Sekolah Indonesia KL.

"Pertemuan sore kemarin dengam ketua PPLN KL tidak ada penjelasan mengenai perubahan TPS sehingga kami tidak tahu dan kami terkejut ternyata diubah menjadi 3 TPS," ujar Zainul, yang juga kader PPP asal Belitung.

Lebih dari 200 kepala keluarga (KK) merintis budidaya lalat tentara hitam atau black soldier fly (BSF).

Dua kandang besar dibuat sebagai rintisan usaha bersama, sementara kandang-kandang kecil disiapkan di setiap rumah untuk budidaya lalat yang memiliki nama latin hermetia illucens ini.

Penggagas Kampung Lalat Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) Adib Wong Alas mengatakan, warga tertarik membudidayakan lalat tentara hitam sebagai solusi mengatasi persoalan pengelolaan sampah di Banyumas.

“Satu kilogram maggot (larva) bisa mengonsumsi 1 kilogram sampah organik. Saya bayangkan ketika diterapkan setiap rumah, pemilahan sampah organik dan anorganik selesai di rumah tangga. Sampah organik akan diurai menjadi kompos,” katanya, Sabtu (13/4/2019).

VML (29), seorang ibu rumah tangga (IRT), asal Kelurahan Tubuhue, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), langsung naik pitam saat memergoki suaminya, Fab, sedang berhubungan intim dengan tetangganya, YA (41).

VML yang saat itu sedang memegang gunting langsung menikam YA tepat di kepala hingga terluka parah.

Kasat Reskrim Polres TTU Iptu Ricky Dale mengatakan, aksi penikaman itu terjadi di kebun warga di Bois, atau tepatnya di belakang SMA 2 Kefamenanu.

"Kajadian ini berlangsung tadi malam sekitar pukul 19.00 Wita," kata Ricky, kepada Kompas.com, Sabtu (13/4/2019) malam.

Sumber: KOMPAS.com (Sigiranus Marutho Bere, Fadlan Mukhtar Zain, Heru Dahnur, Himawan, Idon Tanjung)

https://regional.kompas.com/read/2019/04/15/06595851/populer-nusantara-berpose-salam-dua-jari-dua-petugas-tps-dipecat-main-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke