Salin Artikel

Korban Banjir di Pamekasan Mengeluh Kelaparan

Aliran listrik di empat kelurahan tersebut tidak normal, sehingga banyak rumah warga yang gelap gulita.

Empat kelurahan tersebut, yaitu Kelurahan Jungcangcang, Kelurahan Barurambat Timur, Kelurahan Patemon, Kelurahan Partner dan satu desa juga ikut terendam, yakni Desa Laden.

Hadari, ketua RT 3 Kelurahan Jungcangcang mengatakan, air mulai masuk ke rumah-rumah warga sehabis maghrib. Air terus naik hingga Minggu (14/4/2019) pukul 01.00 WIB setinggi pinggang orang dewasa.

"Seingat saya, banjir kali ini paling parah. (Selama) 59 tahun saya tinggal di sini, belum pernah sebesar ini banjirnya," ujarnya sambil menguras air yang masuk ke rumahnya.

Hadari menambahkan, biasanya pemerintah daerah sigap datang memberikan bantuan kepada masyarakat, terutama makanan agar masyarakat tidak kelaparan.

"Dari tadi masyarakat sibuk menyelamatkan barang-barangnya, belum sempat memikirkan makanan. Sekarang banyak warga kelaparan tengah malam," imbuhnya.

Di Kelurahan Patemon, warga juga mengaku kelaparan. Warga berharap segera ada bantuan. Warga saat ini, sambil menunggu surutnya air banjir, sekaligus jaga-jaga kawatir ada banjir susulan.

"Tidak bisa masak. Berasnya terendam, kompornya ikut terendam, listrik mati. Semoga lekas ada bantuan," harap Khairul Anam, warga Kelurahan Patemon.

https://regional.kompas.com/read/2019/04/14/06421361/korban-banjir-di-pamekasan-mengeluh-kelaparan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke