Salin Artikel

Milenial Cianjur Tahu Cara Nyoblos, tapi Bingung Pilih Siapa

Komisi Pemilihan Umum (KPU)  Kabupaten Cianjur saat ini tengah melakukan pendistribusian logistik Pemilu 2019 ke sejumlah wilayah kecamatan, dan ditargetkan sudah rampung pada H-3.

Selain itu, upaya sosialisasi untuk mengajak masyarakat berpartisipasi dalam pesta demokrasi lima tahunan itu gencar dilakukan, terutama menyasar kaum milenial pemilih pemula.

Sejauh ini, upaya tersebut bisa dibilang membuahkan hasil, kendati tidak berbanding lurus dengan pengetahuan mereka soal para peserta Pemilu 2019 (caleg).

Kompas.com pun coba menanyai secara acak para pemilih pemula untuk menghimpun sikap respon dan perhatian mereka terhadap Pemilu 2019.

Dari sepuluh orang pemilih pemula yang ditanya, semuanya mengaku sudah punya gambaran soal teknis mencoblos di TPS nanti, namun mereka tidak tahu mau pilih siapa nantinya.

“Pernah dikasih tahu teknis pencoblosan nanti di TPS waktu di sekolah, tapi tidak tahu nanti mau pilih siapa,” kata Tantri Tania (17) kepada Kompas.com, Kamis (11/04/2019).

Pelajar kelas 12 asal Warujajar, Cianjur, Jawa Barat itu mengaku hanya tahu capres dan cawapres saja, sedangkan soal caleg DPRD, DPR – RI maupun DPD buta sama sekali.

“Sering lihat di jalan, kan banyak spanduk-spanduk caleg, tapi tidak tahu, tidak ada yang kenal sama sekali,” ucapnya.

Senada, Nabiel Araya (20) mengatakan pernah ikut simulasi pencoblosan yang digelar KPU Cianjur beberapa waktu lalu, dan ia mengaku surat suara yang diterimanya banyak.

“Ada lima surat suara, saat dibuka banyak sekali nama-nama orangnya (caleg). Tidak tahu coblos siapa, tapi pastinya nanti pilih salahsatu,” ujar warga Joglo, Cianjur, Jawa Barat itu.

Rafi Alfian (19), milenial asal Gombong, Desa Limbangansari, Cianjur, Jawa Barat bahkan dengan polos akan menanyakan terlebih dahulu pada sang ibu soal pilihan politiknya di Pemilu 2019 nanti.

“Nanti mau tanya mama dulu, kalau disuruh mama pilih anu, ya sudah pilih itu saja,” ujarnya.

Teknik pencoblosan

Komisioner KPU Cianjur Divisi Sosialisasi SDM dan Partisipasi Masyarakat, Rustiman mengatakan, penyampaian informasi mengenai teknis pencoblosan terus dilakukan, baik melalui sosialisasi berbasis program atau secara orang per orang.

Kaum milenial dan pemilih pemula dikatakan Rustiman disasar melalui kegiatan-kegiatan yang dikemas secara unik dan kreatif.

“Harapan kita tentu sesuai dengan harapan KPU RI target partisifasi sebesar 77,5 persen bisa tercapai,” katanya kepada Kompas.com di Cianjur, Kamis (11/04/2019).

Namun begitu, pihaknya tidak menampik jika kegiatan sosialisasi secara kelembagaan masih terkesan terpusat karena ditingkat bawah seperti PPK dan PPS tidak punya sarana atau alat khusus untuk sosialisasi.

“Karena itu, kita optimalkan keberadaan 55 orang Relawan Demokrasi yang sudah dibentuk sebelumnya untuk melakukan sosialisasi di tingkat bawah,” ujarnya.

Ditanya soal pemilih pengambang (swing voters) di kalangan milenial dan pemilih pemula, Rustiman mengatakan hal itu menjadi domain parpol dan peserta pemilu.

“KPU tentu tidak punya kapasitas untuk menjangkau itu (mengenalkan caleg/capres). Kita hanya sebatas mengajak berpartisifasi dan menyampaikan teknis pencoblosan saja,” imbuhnya.

https://regional.kompas.com/read/2019/04/11/08143681/milenial-cianjur-tahu-cara-nyoblos-tapi-bingung-pilih-siapa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke