Seratusan Eks Kombatan GAM Deklarasikan Dukung Jokowi-Ma'ruf

"Seluruh eks kombatan di Aceh sudah menyatakan dukungan untuk calon Presiden dan Wakil Presiden Jokowi-Ma'ruf Amin. Memang ada sebagian eks kombatan GAM yang mendukung pasangan calon presiden nomor urut 02, tapi persentase banyak yang mendukung pasangan 01," klaim Sofyan Daud kepada wartawan seusai melakukan deklarasi dukungan seratusan mantan eks kombatan GAM wilayah II Bate Iliek, Kabupaten Bireuen, Rabu (10/04/2019).

Sofyan Daud, yang juga sebagai koordinator Komunitas Aceh Jokowi-Amin (Kajak) mengatakan, pihaknya mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin karena selama menjabat presiden pada periode sebelumnya, Jokowi telah banyak memberikan kontribusi pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan dan menjaga perdamaian di Aceh.

"Selama Jokowi presiden banyak pembangunan di Aceh, di antaranya jalan tol Aceh Sumatera yang sudah mulai dikerjakan, proyek waduk raksasa yang berada di beberapa kabupaten untuk meningkatkan hasil pertanian warga, dan proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun yang menampung ribuan tenaga kerja masyarakat Aceh," sebutnya.

Masih kata Sofyan, komitmen Jokowi untuk syariah Islam yang berlaku Aceh selama ini juga telah melahirkan rancangan undang-undang untuk santri dan dayah yang statusnya sama dengan perguruan tinggi di Indonesia.

"Jokowi merupakan presiden yang pertama di Indonesia memberikan perhatian khusus untuk santri dan dayah. Kali ini bahkan dia memilih wakilnya dari kalangan ulama besar di Indonesia, artinya perhatian Jokowi terhadap santri dan dayah jika terpilih kembali akan lebih besar, makanya harus kita dukung selaku pejuang Aceh," katanya.

Di hadapan seratusan mantan eks kombatan GAM wilayah II Bate Iliek di Kabupaten Bireuen, Sofyan Daud juga menyampaikan kekagumannya kepada sosok Jokowi yang sangat sederhana, merakyat, dan memiliki misi untuk pembangunan Indonesia yang lebih baik.

"Saya sangat merindukan ada sosok seperti Jokowi yang menjadi pemimpin di Aceh, sangat lengkap Jokowi itu, santun, sederhana dan memiliki kinerja yang baik untuk pembangunan. Selama empat tahun lebih Jokowi difitnah PKI, anti-Islam, tapi beliau tidak pernah marah, beliau hanya menjawab dengan kerja dan kerja," ujarnya.