Salin Artikel

Banjir di Pantura Demak Sebabkan Kendaraan Mengular hingga 5 Km

Antrian kendaraan bermotor di jalur Pantura yang disebut juga jalan Daendels tersebut merupakan dampak banjir di Jalan Raya Genuk Semarang yang berbatasan langsung dengan wilayah Demak.

Pantauan Kompas.com, antrian kendaraan mengular hingga 5 kilometer lebih mulai dari Bates, Sayung hingga ke depan Balai Desa Wonokerto, Karangtengah, Demak. 

Macet jadi kian parah sebab di beberapa ruas Pantura Demak juga terkena dampak banjir. Terlihat air menggenang setinggi 10 cm - 20 cm di permukaan aspal dan beton di KM 14 Onggorawe, Sayung.

Para sopir terlihat kesal karena macet tak kunjung usai. Truk-truk kontainer dan pengangkut barang lain mengaku terhambat akibat kendaraan yang tak bergerak selama lebih dari tiga jam.

"Sudah 3 jam berhenti total. Tapi bagaimana lagi memang keadaanya banjir begini," kata Saifudin, salah satu sopir truk, sambil berkipas-kipas karena kepanasan. Sopir truk asal Jawa Timur tersebut tak bisa menyembunyikan kekesalannya.

Tak hanya para pengemudi kendaraan roda empat atau lebih yang terganggu akibat macet dan banjir, para pengendara sepeda motor pun terpaksa harus melepas alas kaki dan menggulung celana setinggi lutut supaya tidak basah saat nekat melintas di sela-sela bodi kendaraan bermotor yang lebih besar.

Tetapi setali tiga uang dengan situasi dan kondisi di jalur pantura Demak, di sini pun mereka terjebak macet karena limpahan air juga menggenangi permukaan jalan dan kendaraan yang memadati dua jalur.

Debit Sungai Dombo yang meluap diduga penyebab limpasan air ke perumahan warga dan menggenang juga di jalan raya.

Sejak semalam, memang banjir memenuhi permukaan jalan dan pemukiman di beberapa titik wilayah Demak, Jawa Tengah.

Di Kecamatan Sayung, tinggi genangan banjir bervariasi di Desa Dombo, Prampelan, Bulusari, Sayung, Kalisari.

Belum ada laporan

Sugeng Pujiono, Camat Sayung, Demak mengatakan, pihaknya belum mendapat laporan secara resmi terkait banjir di wilayahnya, meski begitu pihaknya terus berkoordinasi dengan desa dan memantau setiap perkembangan situasi di lapangan.

"Belum ada yang laporan, mungkin tingkat banjir masih bisa diatasi desa. Informasi banjir yang saya terima di Desa Dombo, Bulusari, Kalisari Prampelan dan Sayung," ungkap Sugeng.

Senada dengan Camat Sayung, Agus Nugroho, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak juga masih menganggap banjir kali ini belum masuk kategori Darurat.

"Tindakan nyata BPBD baru sebatas Pemantauan di lokasi lokasi terdampak, belum ada evakuasi maupun penyiapan lokasi pengungsian," terang Agus.

https://regional.kompas.com/read/2019/04/09/17052821/banjir-di-pantura-demak-sebabkan-kendaraan-mengular-hingga-5-km

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke