Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Heli Prabowo Dilarang Mendarat Lagi | Jokowi Ingin Menang 80 Persen di Banyumas

KOMPAS.com - Rencana Prabowo Subianto, calon presiden nomor urut 02, untuk menghadiri acara peringatan Isra Miraj di Kota Medan gagal.

Alasannya, Pemerintah Kota Medan tak memberi izin helikopter yang mengangkut Prabowo untuk mendarat di Lapangan Merdeka dan Stadion Teladan.

Kepala Dinas Pertamanan dan Kebersihan Kota Medan, M Husni, membenarkan hal tersebut. Di Kompas.com, berita tersebut menjadi sorotan pembaca.

Sementara itu, calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo menargetkan kemenangan 80 persen di Banyumas. Hal itu dikatakan Jokowi saat menggelar kampanye terbuka di GOR Satria, Purwokerto, Kamis (4/4/2019).

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

Ketua Badan Pemenangan Daerah Prabowo-Sandi Provinsi Sumatera Utara Gus Irawan Pasaribu alias Gus mengaku, pihaknya sudah berupaya mendapatkan izin dari Minggu (31/3/2019) sampai Selasa (2/4/2019) malam, mulai di Lapangan Merdeka, Lapangan Banteng, sampai Stadion Teladan, tetapi hasilnya nihil.

Ada pihak swasta yang menawarkan tempatnya sebagai helipad, tetapi dari sisi keamanan tidak terjamin.

"Izin memang dipersulit. Faktanya kami enggak bisa dapat sampai hari terakhir. Kami enggak dapat izin sama sekali," kata Gus saat dikonfirmasi Kompas.com lewat sambungan telepon Kamis (4/4/2019).

Saat itu Prabowo direncanakan untuk menghadiri acara peringatan Isra Miraj halaman Istana Maimun, Medan, pada Rabu (3/4/2019).

Sementara itu, M Husni membenarkan, Pemkot Medan tidak memberi izin mendarat bagi helikopter yang ditumpangi Prabowo, khususnya di Lapangan Merdeka dan Stadion Teladan.

Alasan dia, Lapangan Merdeka saat ini sedang dalam perbaikan, sementara Stadion Teladan dipakai untuk kegiatan olahraga.

Calon presiden (capres) Joko Widodo menargetkan suara di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah (Jateng), sebanyak 80 persen.

"Perlu diingatkan tahun 2014 Jokowi-JK di Banyumas menang 64 persen, tapi tahun ini di Banyumas kita menang 80 persen, setuju?" kata Jokowi saat kampanye di kompleks GOR Satria Purwokerto, Jateng, Kamis (4/4/2019).

Hal itu diungkapkan Jokowi usai melihat militansi dan antusiasme pendukungnya di Banyumas.

"Saya melihat pagi ini sangat militan dan antusias. Pendukung yang hadir perlu saya sampaikam, minimal 80 persen. Nanti tanggal 17 April sore saya telepon ke Banyumas, 'kepriwe kabare? Angsal pinten?' (Gimana kabarnya? Dapat berapa?)," ujar Jokowi.

Mantan Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta ditangkap di Bandara Ngurah Rai pada Kamis (4/4/2019), karena menjadi tersangka penipuan terhadap bos Maspion Group.

"Sudah ditangkap pada hari Kamis, 4 April 2019 pukul 14.19 di Gate 3 domestik Bandara Ngurah Rai Bali tujuan Jakarta. Saat ini sedang menjalani pemeriksaan di ruang penyidik Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Bali," kata Kabid Humas Polda Bali AKBP Hengky Widjaja saat dikonfirmasi via pesan singkat, Kamis sore.

Ketut Sudikerta ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penipuan dan penggelapan uang sebesar Rp 150 miliar pada Senin (11/3/2018) silam.

Kasus pembunuhan terhadap Suyono (34) akhirnya terungkap. Dari hasil penyelidikan, pelaku yang berjumlah tujuh orang membunuh Suyono akibat informasi yang salah atau hoaks.

Kasatreskrim Polres Malang Kota, AKP Komang Yogi Arya Wiguna mengatakan, otak pembunuhan, SW, mendapat informasi di media sosial bahwa keluarganya ditangkap karena kasus narkoba akibat informasi dari korban.

"Jadi ini memang murni salah sasaran dan tidak berdasar bahwa korban ini informan," katanya saat konferensi pers di Mapolres Malang Kota, Kamis (4/4/2019).

Otak pembunuhan yang merupakan seorang perempuan berusia 20 tahun lalu menyampaikan informasi hoaks kepada enam temannya. Yakni AW (21), ADY (23), I (17), D (17) B (15), K (15) dan Q (18) yang masih buron.

Calon anggota DPRD Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sudarmo, mengaku telah menggelapkan uang koperasi sebesar Rp 812 juta. Uang sebesar itu digunakannya untuk berjudi.

Pengakuan tersebut diucapkan dia saat menjalani pemeriksaan di Mapolsek Ngabang, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, Rabu (3/4/2019).

"Berdasarkan pengakuan tersangka Sudarmo. Uang koperasi yang digelapkannya digunakan untuk bermain judi," kata Kapolsek Ngabang Kompol Ida Bagus Gede Sinung.
Namun, Sudarmo beralasan, nantinya hasil kemenangan judi akan dipakai untuk menutupi kekurangan hasil panen di tiga wilayah yang produksinya minim.

"Itu menurut pengakuannya. Yang pasti dia telah menggelapkan uang koperasi," tegasnya.

Sumber: KOMPAS.com (Hendra Cipta, Andi Hartik, Robinson Gamar, Fadlan Mukhtar, Mei Leandha)

https://regional.kompas.com/read/2019/04/05/06424241/populer-nusantara-heli-prabowo-dilarang-mendarat-lagi-jokowi-ingin-menang-80

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke