Salin Artikel

[BERITA POPULER] Jokowi Dicegat 9 Kali di Manado | Kalau Prabowo Menang, 7 Menteri untuk PAN, PKS 6, Demokrat?

JAKARTA, KOMPAS.com - Berikut lima berita populer Kompas.com yang layak Anda ketahui pada Selasa (2/4/2019) pagi ini.

Dia bercerita dicegat 9 kali mulai dari bandara hingga tiba di lokasi acara. Waktu tempuh yang seharusnya hanya 15 menit pun menjadi sangat lama karena insiden itu.

"Saya tadi sampai Bandara Sam Ratulangi jam 18.00 Wita kurang. Katanya dari bandara ke sini hanya 15 menit, ternyata sampai sini 1,5 jam," ungkap Jokowi.

Berita lengkapnya di sini.

"Ada," ujar Hashim setelah jumpa pers di Ballroom Ayana Hotel, Jakarta, Senin (1/3/2019) siang.

Awalnya, Hashim enggan merinci kesepakatan Prabowo-Sandiaga dengan parpol pendukungnya mengenai pembagian kursi menteri.

"Tapi saya kira ya itu antara saya dengan kakak saya saja," lanjut dia.

Setelah wartawan kembali menanyakan hal yang sama, Hashim memberikan jawabannya. "Ya, kita sudah sepakat. Kalau Prabowo-Sandi menang, sudah ada 7 menteri untuk PAN," ujar Hashim.

Baca selengkapnya di sini.

Pengakuan ini disampaikan Sandiaga dalam video yang diunggah di akun Twitter miliknya, @sandiuno.

"Milenial ramai banget di airport. Kirain nungguin saya, taunya nungguin Atta Halilintar. Hahaha.... Enggak apa2 deh, yang penting pada minta foto juga sama saya," tulis akun Twitter Sandiaga Uno.

Saat itu, Sandiaga menduga mereka sedang menunggu dirinya, tetapi ternyata rombongan milenial itu merupakan fans dari YouTuber, Atta Halilintar.

Baca selengkapnya di sini.

Dalam rilis tersebut, elektabilitas pasangan Jokowi-Ma’ruf berada di angka 48 persen, unggul tipis dari pasangan Prabowo-Sandiaga yang memiliki tingkat elektabitas 47 persen. Sementara yang belum memilih hanya 4 persen. Sebelumnya, Jawa Barat adalah wilayah Prabowo-Sandi.

“Kecenderungannya memang imbang tapi di sini pasangan 01 lebih unggul sedikit,” kata Peneliti Rectoverso Institute, Romdin Azhar di rumah makan Sindang Reret, Jalan Surapati, Kota Bandung, Senin (1/4/2019).

Romdin menjelaskan, tren elektabilitas pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin dapat dikatakan naik sejak satu tahun ke belakang, tepatnya pada bulan Mei dan Juni 2018. Pada saat itu, Jawa Barat masih menjadi lumbung suara untuk Prabowo Subianto.

Baca selengkapnya di sini.

"Pelanggar sudah mencapai 652 kasus dari aspek mengganggu konsentrasi dan tidak wajar," kata Nasir saat dihubungi wartawan, Senin (1/4/2019).

Ia menyampaikan, jumlah tersebut dihitung sejak diberlakukannya aturan ini pada 11 Maret 2019 lalu. Ratusan pengendara itu ditilang karena dianggap tidak berkonsentrasi saat berkendara sesuai dengan yang disebutkan dalam pasal 283 undangan-undang nomor 22 tahun 2009.

Baca selengkapnya di sini.

https://regional.kompas.com/read/2019/04/02/05080021/berita-populer-jokowi-dicegat-9-kali-di-manado-kalau-prabowo-menang-7

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke