Salin Artikel

5 Fakta Kampanye Sandiaga di Banten dan Malang, Plesetkan TPS Jadi Tusuk Prabowo-Sandi hingga Rumah Bung Tomo Jadi Posko Pemenangan

KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno berharap tak ada lagi masyarakat yang memiliki utang saat dirinya memenangi Pilpres 2019 bersama Prabowo Subianto.

Janji tersebut dia ungkapkan saat berkampanye di Ciruas, Serang, Banten, Sabtu (30/3/2019).

Sementara itu, sehari setelahnya, Sandiaga berkampanye di Kota Malang, Jawa Timur. Sandiaga meminta para pendukngnya untuk mengawasi proses penghitungan suara saat hari pemilu pada 17 April.

Baca fakta selengkapnya kampanye Sandiaga Uno di Banten dan Malang:

Di hadapan massa pendukungnya, Sandiaga mengaku prihatin lantaran masih banyak masyarakat yang punya utang.

"Ada yang punya utang coba angkat tangan. Mengkhawatirkan sekali, banyak yang punya utang," kata Sandiaga.

Menurut Sandiaga, banyak warga yang mengaku sehat, tetapi tidak demikian dengan dompetnya.

"Insya Allah bersama Prabowo-Sandi 2019 lunas utangnya," kata dia.

Khusus kepada para ibu yang hadir dalam kampanye ini, Sandiaga menyinggung harga kebutuhan pokok yang dinilainya sangat mahal.

"Bu, mau harga murah? Belanja sekarang murah atau mahal? Mahal banget? Prabowo - Sandiaga menang, kami turunin," ujar dia.

Sandiaga pun berjanji akan memperbaiki perekonomian warga hingga tak ada lagi yang punya utang.

Saat berkampanye di Kota Malang, Sandiaga menekankan kepada pendukungnya untuk tidak golput.

Selain itu, ia juga meminta relawan terus mengawal suara pasangan calon Prabowo-Sandiaga.

"Supaya suara kita tidak tercecer," kata Sandiaga di Rumah Bung Tomo, Jalan Ijen Nomor 6 Kota Malang, Jawa Timur, Minggu (31/3/2019).

Saat itu, Sandiaga juga menyampaikan programnya yang fokus pada kedaulatan pangan, kedaulatan energi, dan kedaulatan air.

Saat bertemu para pendukungnya di Kota Malang, Sandiaga meminta para pendukungnya untuk menggunakan hak suara mereka di TPS dengan benar.

Sandiaga lantas mengganti kepanjangan TPS agar lebih mudah diingat. Menurutnya, TPS yang sejatinya singkatan dari tempat pemungutan suara, diplesetkan menjadi tusuk Prabowo-Sandi, tunggu penghitungan suara, dan tunggu potret selfie.

Hal itu dilakukan Sandiaga agar mengingatkan para pendukungnya memilih pasangan Prabowo-Sandaiaga saat 17 April nanti.

Sandiaga Uno akan fokus dalam memaparkan program yang diusungnya, terutama saat pelaksanaan kampanye terbuka di Sidoarjo.

Menurut Sandiaga, pemaparan program akan memudahkan masyarakat untuk menentukan pilihan.

Jika memahami program masing-masing pasangan calon, antara melanjutkan kepemimpinan Presiden Joko Widodo dengan memilih pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin atau menginginkan ada perubahan dengan memilih pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Kalau pilihannya itu, jelas gampang sekali buat masyarakat, sederhana pilihannya. Diteruskan yang sekarang atau ada perbaikan dan perubahan bersama Prabowo-Sandi," kata Sandiaga, di Rumah Bung Tomo, Kota Malang, Minggu (31/3/2019).

Keluarga Sutomo atau biasa dikenal Bung Tomo menyatakan dukungan mereka terhadap pasangan nomor urut, 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Minggu (31/3/2019).

Sebuah rumah di Jalan Ijen Bomor 6 Kota Malang dijadikan rumah pemenangan Prabowo-Sandi. Rumah tersebut merupakan peninggalan Bung Tomo yang menjadi pahlawan dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya melawan tentara Inggris.

"Terima kasih kepada Bu Nana (Ratna Sulistami Sutomo) dan keluarga besar Bung Tomo yang sudah mendonasikan rumahnya untuk perjuangan Prabowo-Sandi menghasilkan Indonesia adil makmur yang membuka lapangan kerja dan ekonomi yang lebih memberikan kesempatan peluang kepada anak-anak negeri," kata Sandiaga saat mendatangi rumah tersebut.

Ratna Sulistami Sutomo atau biasa dipanggil Nana Sutomo mengatakan, dukungan itu diberikan karena adanya kesamaan antara visi antara ayahnya semasa hidup dengan Prabowo-Sandi.

Kesamaan itu adalah kepedulian terhadap rakyat kecil.

"Yang mendasari adalah bahwa Pak Prabowo dan Sandi memiliki visi yang sama dengan bapak kami. Bapak kami adalah pro-rakyat kecil, bapak kami pro-rakyat kecil dari dulu sampai sekarang (sampai meninggal) beliau selalu membantu dan terlibat di dalam keadilan yang harus ditegakkan," kata dia.

Sumber: KOMPAS.com (Andi Hartik, Acep Nazmudin)

https://regional.kompas.com/read/2019/04/01/12454361/5-fakta-kampanye-sandiaga-di-banten-dan-malang-plesetkan-tps-jadi-tusuk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke