Salin Artikel

Suami Korban Pembunuhan Sadis oleh Dosen UNM: Saya Tidak Akan Lupa...

Sukri memberikan pernyataan seputar pemeriksaannya beserta ketiga anaknya yang masih kecil atas pembunuhan Sulaeha (sebelumnya ditulis Zulaeha). 

“Saya dan anak-anak saya tidak akan saya lupakan seumur hidup. Seandainya bisa, ingin saya membalas, saya pasti akan membunuh juga tersangka. Tapi perbuatan itu tidak akan saya lakukan,” kata Sukri, Rabu. 

Sukri mengungkapkan, dirinya telah diperiksa sebagai saksi dan ada sekitar 15 pertanyaan yang dilontarkan penyidik terkait pembunuhan sadis terhadap istrinya.

“Selama 14 tahun menikah, istri saya itu teguh pada pendirian, termasuk siapa pun akan dia lawan jika tidak sesuai dengan prinsipnya itu," kata Sukri. 

Dia juga menyatakan hubungan dengan istrinya baik-baik saja walaupun berbeda wilayah kerja. Setiap Jumat sore Sukri ke Kota Makassar dan Senin subuh baru kembali ke Kabupaten Barru untuk bertugas kembali.

"Selama ini, hubungan keluarga saya dengan istri harmonis dan tidak ada pertengkaran keras termasuk konflik. Dari segi materi, kami keluarga berkecukupan dan mampu mencukupi semua kebutuhan ketiga anak,” tuturnya.

WJ sudah dianggap saudara oleh Sulaeha

Sukri mengungkapkan, hubungan dirinya dan istrinya beserta tersangka akrab bagaikan saudara. Menurut dia, istrinya dan tersangka merupakan teman sekampung dari Kabupaten Sinjai. Mereka juga teman sekantor hingga bertetangga. 

“Apa yang saya makan di rumah, tersangka juga biasa makan. Bagaimanalah kalau satu kampung di Sinjai, teman kantor dan tetangga lagi, seperti saudara dan tidak ada bataslah," katanya. 

"Saya meyakini, hal-hal kecil bisa membuat tersangka membunuh istriku. Tidak mungkinlah hanya emosi sesaat yang membuat tersangka membunuh istri saya. Pasti adalah motif di balik pembunuhan sadis ini,” katanya.

Dia yakin pembunuhan istrinya direncanakan dengan matang oleh tersangka. Dia pun berharap dan percaya polisi bekerja profesional bisa mengungkap motif pembunuhan istrinya.

“Polisi mengungkapkan bahwa motif pembunuhan karena emosi sesaat. Itu baru asumsi dari tersangka. Jelas saya yakin ada motif lain di balik pembunuhan istri saya. Pembunuhan seperti ini tidak mungkinlah bisa terjadi tanpa perencanaan yang matang,” lanjutnya.

Sukri mengungkapkan, orang yang pertama kali menghubungi dan menginformasikan bahwa istrinya tewas dibunuh adalah tersangka. Dia pun bergegas dari Kabupaten Barru, tempatnya bekerja, ke Kota Makassar.

“Mengenai curhatan istri saya kepada pelaku, sudah saya sampaikan kepada penyidik Polres Gowa. Tidak usahlah saya yang ungkapkan di sini dan ke publik. Biarlah teman-teman penyidik yang menelusurinya dan mengungkap motif sebenarnya,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, Sitti Sulaeha Djafar, staf Badan Administrasi dan Umum (BAU) Universitas Negeri Makassar (UNM), ditemukan tewas dengan kondisi tercekik di kursi depan sebelah kiri mobilnya, Jumat (22/3/2019).

Pada tubuh Sulaeha yang adalah istri Kepala Cabang Dinas Kehutanan Barru Sukri terdapat tanda-tanda kekerasan di wajah sehingga polisi menyimpulkan kasus tersebut adalah pembunuhan.

Aparat Polda Sulsel berhasil mengungkap pelaku yang adalah dosen Universitas Negeri Makassar. Tersangka WJ diamankan karena penyelidikan polisi mengerucut.

Tersangka WJ dan korban Sulaeha bertetangga di Perumahan Sabrina Regency, Jalan Manggarupi, Kelurahan Paccinnongan, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa.

https://regional.kompas.com/read/2019/03/27/22171881/suami-korban-pembunuhan-sadis-oleh-dosen-unm-saya-tidak-akan-lupa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke