Hasil survei juga menunjukkan adanya pergeseran dukungan yang menggambarkan tren elektabilitas kedua pasangan secara keseluruhan di sejumlah wilayah.
Pasangan Jokowi-Ma'ruf secara keseluruhan masih unggul di Pulau Jawa, sedangkan Prabowo-Sandi menang di Sumatera.
Di Pulau Jawa, Jokowi-Ma'ruf antara lain unggul di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta serta Jawa Timur.
Di Jawa Tengah dan Yogyakarta, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 61,6 persen, sedangkan Prabowo-Sandi 18,4 persen.
Meski demikian, di wilayah yang semula didominasi Jokowi-Ma'ruf ini, selisih keunggulan kian sempit. Selisih elektabilitas yang semula 62,8 persen untuk keunggulan Jokowi-Ma'ruf kini menyempit menjadi 43,2 persen.
Di Jawa Timur, elektabilitas pasangan Jokowi-Amin 57,1 persen, sedangkan Prabowo-Sandi 27,8 persen.
Sementara itu, Prabowo-Sandi unggul di Jakarta serta Jawa Barat dan Banten.
Keunggulan Prabowo-Sandi di Pulau Jawa tercatat ada di Jawa Barat dan Banten, yakni 47,7 persen, sementara di wilayah ini pasangan Jokowi-Amin hanya 42,1 persen.
Di DKI Jakarta, pada survei Oktober 2018, elektabilitas Prabowo-Sandi hanya unggul 4,2 persen dari capres dan cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Kini, selisih itu melebar menjadi 11,2 persen.
Secara keseluruhan di Pulau Jawa, elektabilitas pasangan Jokowi-Amin mencapai 51,3 persen, sedangkan Prabowo-Sandi 34,0 persen.
Di Sumatera, selisih elektabilitas dua kandidat juga semakin lebar, yaitu dari 2,4 persen untuk keunggulan Prabowo-Sandi, kini menjadi 13,5 persen.
Prabowo-Sandi masih unggul dibandingkan dengan Jokowi-Ma'ruf dengan perolehan 50,5 persen, sedangkan Jokowi-Amin 37,0 persen.
Bagaimana selengkapnya? Silakan baca di artikel berjudul "Jokowi Unggul di Jawa, Prabowo di Sumatera" yang ditulis Peneliti Litbang Kompas, Bambang Setiawan, di Kompas.id, Rabu (20/3/2019).
https://regional.kompas.com/read/2019/03/21/12331691/survei-litbang-kompas-ini-pilihan-capres-cawapres-berdasarkan-wilayah