Salin Artikel

"Saya Berharap Keajaiban", Ungkapan Hati Ayah Bocah 9 Tahun Korban Longsor Imogiri Jogja

Namun asa keluarga tak pernah beranjak pergi walau pencarian korban pada hari kedua, Selasa (19/3/2019), dihentikan sementara karena waktu beranjak malam dan kondisi cuaca juga tidak memungkinkan.

Mereka berharap, keduanya segera ditemukan. Apa pun kondisinya.

"Semoga segera ditemukan, apa pun kondisinya. Semoga ada keajaiban," kata Widodo Mulyo (50), ayah dari Rufi.

Widodo berkisah, bocah kelas 3 SD itu selama tiga tahun terakhir tinggal bersama dirinya di Dusun Kedung Buweng setelah dirinya pisah dengan istrinya 3 tahun lalu.

Minggu (17/3/2019) pagi, seperti biasa, Widodo berangkat bekerja sebagai sopir bus wisata sekitar pukul 04.30 WIB setelah shalat subuh.

Dia tak sempat membangunkan putri sulungnya yang masih terlelap itu sebelum berangkat mengantarkan rombongan ibu-ibu PKK Desa Mangunan, Kecamatan Dlingo, menuju Tawangmangu, Jawa Tengah. 

Tak ada perasaan apa pun hingga ketika dalam perjalanan pulang sekitar pukul 21.00 WIB, kernetnya mendapatkan kabar longsor terjadi di wilayah Imogiri. Rekannya itu mengaku baru memberi tahunya saat dia tiba kembali karena takut mengganggu konsentrasinya.

"Sekitar jam 10 malam itu, saya lihat jalan ke rumah sudah tertutup tanah dan gelap. Terus saya langsung ambil senter dan mak deg (kaget) karena kondisi rumah saya tertutup tumpukan tanah," tuturnya dengan tegar.

"Saya langsung mengambil jalan sisi timur, ternyata rumah sudah tidak ada," tambahnya kemudian.

Dengan sisa tenaga yang dimiliki, Widodo menyibak gelap malam mencari putri tersayangnya itu. Hujan masih turun. Namun, upaya itu tidak membuahkan hasil.

Hingga pada Senin (18/3/2019), dia berusaha kembali melakukan pencarian bersama petugas dan tim SAR. Hingga kini, Rufi belum ditemukan.

"Tetangga saya itu (Eko Supatmi) sudah ikut keluarga sejak lama, kemudian mengasuh Rufi sejak tiga tahun lalu setelah pisah dengan istri," ucapnya.

"Rufi tinggal bersama saya, sedangkan putri saya yang kedua usianya 6 tahun tinggal di daerah Kecamatan Bantul," tambahnya. 

Seingat dia, baru 3 kali putrinya itu dibawa ke dokter untuk berobat. Widodo juga bertutur bahwa Rufi yang kini duduk di kelas 3 di SD Pudung telah belajar agama sejak dini dan kini sudah hafal bacaan shalat.

"Anak saya itu sudah bisa ngaji (baca Alquran), belajar sama saya di rumah," katanya terisak.

Sesekali dia menerima telepon dari kerabat, lalu melanjutkan ceritanya.

Dia lalu teringat bahwa beberapa hari ini ada firasat yang tidak seperti biasanya. Setiap Sabtu sore, Rufi selalu ingin bertemu adiknya, Balqis (6), yang tinggal di Bantul. Namun, beberapa waktu belakangan, seolah tidak ada keinginan bertemu. Selain itu, Rufi juga kedapatan sering melamun.

"Sering melamun, kalau melihat saya itu seperti susah," ucapnya.

Untuk ke depan, Widodo belum bisa memastikan di mana dia akan tinggal.

"Kalau di sini jelas tidak mungkin ditinggali. Mungkin mau ditanami saja. Saya juga minta solusi dari pemerintah kalau lahannya dikosongkan saya gimana," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bantul Dwi Daryanto mengatakan, pencarian dua korban di kawasan itu. 

Pencarian kedua korban sebenarnya direncanakan sampai Selasa malam, namun memang karena kondisi tidak memungkinkan maka akan dilanjutkan kembali Rabu (20/3/2019) pagi. 

"Sampai lewat batas maghrib tadi kami belum menemukan dua orang yang terindikasi tertimbun. Apalagi sekarang hujan, kami enggak mau ambil risiko juga kan. Insya Allah Rabu pagi, kami cari sampai dua korban itu ditemukan," katanya di sekitar lokasi, Selasa.

"Proses pencarian minimalkan tiga hari, dan maksimal lima hari. Semoga segera ditemukan tidak sampai lima hari," tambahnya kemudian.

https://regional.kompas.com/read/2019/03/20/08032711/saya-berharap-keajaiban-ungkapan-hati-ayah-bocah-9-tahun-korban-longsor

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke