Salin Artikel

PPP Jabar Pertanyakan Pemilihan Suharso Monoarfa sebagai Plt Ketum

Sekretaris DPW PPP Jabar Pepep Syaiful Hidayat mengatakan, seharusnya posisi ketua umum dijabat oleh wakil ketua umum sesuai dengan anggaran dasar rumah tangga (AD/ART) partai.

"Kami dari DPW akan mendengarkan argumentasi DPP mengangkat Suharso sebagai Plt Ketum di luar waketum di luar AD/ART," ujar Pepep saat dihubungi via telepon seluler, Senin (19/3/2019).

Meski begitu, kata Pepep, sikap itu tak mengindikasikan PPP Jabar mengusung sosok untuk jadi Plt Ketum.

"Kita di Jabar tidak dalam kapasitas mengusung atau dukung orang per orang," ujarnya.

Menurut Pepep, saat ini PPP Jabar lebih fokus mengamankan suara di Jabar untuk Pilpres dan Pileg.

"Prioritas kita di Jabar bagaimana mengamankan target Pileg dan Pilpres 17 April. Jabar targetnya 14 kursi. Kita ingin dengar penjelasan dari DPP secara paripurna. Setelah itu, kita paduselaraskan untuk 17 April. Karena ini sudah mepet," katanya.

Suharso Manoarfa ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Suharso menggantikan Romahurmuziy atau Romy yang ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dalam seleksi jabatan di Kementerian Agama.

Penunjukan Suharso sebagai Plt atas kesepakatan bersama yang diambil melalui rapat pengurus harian DPP PPP yang juga dihadiri para Ketua Majelis PPP.

"Majelis Syariah mengusulkan dan meminta kepada Bapak Muhammad Suharso Monoarfa untuk menjadi Plt Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan dalam rangka menyelamatkan partai," kata Wakil Ketua Umum PPP Reni Marlinawati di kantor DPP PPP, Sabtu (16/3/2019).

https://regional.kompas.com/read/2019/03/19/16441821/ppp-jabar-pertanyakan-pemilihan-suharso-monoarfa-sebagai-plt-ketum

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke