Salin Artikel

5 Fakta "Grounded" Boeing 737 Max-8 di Indonesia, Pastikan Kelaikan Terbang hingga Antisipasi Kecelakaan

KOMPAS.com - Larangan terbang bagi pesawat Boeing 737 Max-8 di kawasan udara Indonesia telah diputuskan oleh Kementerian Perhubungan.

Pihak Airnav Indonesia pun segera menahan pesawat Boeing 737 Max-8 Lion Air dari India di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar pada hari Selasa (12/3/2018).

Akibatnya, para penumpang di dalam pesawat terpaksa dialihkan ke pesawat lain dengan tipe Boeing 739 ER oleh pihak Lion Air.

Sementara itu, menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan, pelarangan tersebut berkaitan dengan sejumlah kecelakaan pesawat yang melibatkan tipe pesawat Boeing 737 Max-8.

Baca fakta lengkapnya berikut ini:

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengaku ikut berbela sungkawa atas insiden kecelakaan maskapai Ethiopian Airlines. Disebutnya, ada satu warga negara Indonesia yang turut menjadi korban.

Pemeriksaan pesawat jenis Boeing 737 Max-8 diperlukan untuk meminimalisir kemungkinan buruk terjadi kembali.

"Kemenhub melalui Dirjen udara melakukan grounded sementara terhadap pesawat Boeing 737 Max-8 yang ada di Indonesia. Maskapai Lion (Air) dan Garuda (Indonesia) setuju untuk lakukan itu," ujar dia.

“Ini hal serius, memang belum dipastikan hal penyebab kecelakaan itu sama. Namun mengingat pesawatnya sama dan kecelakaan tidak berlaku lama, maka grounded sementara. Harapannya memang tidak terjadi apa-apa,” katanya.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menegaskan jika pemeriksaan yang dilakukan ke Boeing 737 Max-8 yang ada sudah sesuai standar internasional.

“Mengikuti prosedur berlaku secara internasional,” kata Menhub Budi Karya Sumadi, seusai kegiatan peletakan batu pertama gedung sekolah vokasi di Undip Semarang, Selasa (12/3/2019).

Budi mengatakan, maskapai sudah sepakat bahwa pesawatnya akan diperiksa oleh tim dari Kemenhub.

Ada dua maskapai di Indonesia yang gunakan pesawat jenis itu, yaitu Garuda Indonesia dan Lion Air. Total ada 11 pesawat jenis itu yang beroperasi di Indonesia.

“Ada Garuda dan Lion. Garuda 1 dan Lion 10,” tambahnya.

AirNav Indonesia cabang Makassar menahan pesawat Boeing 737 Max-8 Lion Air dari India di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Selasa (12/3/2019) siang.

Pesawat Boeing 737 Max-8 Lion Air yang terbang dari Trivandrum, India, menuju Makassar hendak ke Jakarta. Namun pesawat tersebut dihentikan penerbangannya di Makassar dan seluruh penumpangnya dialihkan ke pesawat lain dengan tipe Boeing 739 ER oleh pihak Lion Air.

“Untuk hari ini yang beroperasi hanya 1 pesawat B737 Max Lion Air yang terbang dari Trivandrum, India menuju Makassar, Sulawesi Selatan dan mendarat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar sekitar pukul 13.05 Wita,” kata Deputi General Manager Bidang Operasi AirNav Indonesia Cabang Utama MATSC, Davitson Aritonang.

General Manager AirNav Indonesia Cabang Utama Makassar Air Traffic Service Center (MATSC), Novy Pantaryanto menjelaskan, pihaknya langsung menindaklanjuti arahan dari Kementerian Perhubungan berkaitan pelarangan operasional Boeing 737 Max-8, khususnya di Bandara Hasanuddin.

"Berkaitan larangan terbang Boeing 737 Max-8 di Indonesia, sudah dilakukan langkah-langkah tindak lanjut oleh AirNav Indonesia, khususnya cabang Makassar. Kita melakukan identifikasi awal penggunaan Boeing 737 Max-8 melalui mekanisme rencana penerbangan," katanya.

"Apabila ada penerbangan yang menggunakan tipe pesawat itu, maka airlines yang bersangkutan akan diminta mengganti tipe pesawatnya. Kita sudah berkoordinasi dengan semua pihak termasuk kantor Otoritas Wilayah V Bandara Makassar," tambahnya.

Direktur Garuda Indonesia Ari Askhara mengatakan, pihaknya telah mengurangi pemesanan pesawat Boeing 737 Max-8.

Namun hal tersebut dilakukan sebelum terjadinya kecelakaan maskapai Ethiopian Airlines yang juga menggunakan pesawat Boeing 737 Max-8.

"Jauh sebelum kejadian JT (pesawat Lion Air yang kecelakaan) kita memang sudah melakukan negosiasi pengurangan pemesanan Max-8 untuk ditukar dengan pesawat jenis lain," ujar Ari kepada Kompas.com, Selasa (12/3/2019).

Namun, Ari belum mau menjelaskan berapa pemesanan pesawat Boeing 737 Max-8 yang akan ditukar dengan jenis lainnya. Dia juga belum mau merinci jenis pesawat apa yang diminta untuk menggantikan pesawat Boeing 737 Max-8.

"Alasannya masalah komersial. Saat ini masih dalam proses negoisasi," katanya singkat.

Sumber: KOMPAS.com (Akhdi Martin Pratama, Hendra Cipto, Nazar Nurdin)

https://regional.kompas.com/read/2019/03/13/13000051/5-fakta-grounded-boeing-737-max-8-di-indonesia-pastikan-kelaikan-terbang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke