Salin Artikel

Kronologi Penyelamatan Dua Anak Terjebak Banjir di Tol Madiun

Istri anggota Satlantas Polres Kediri itu hanya menginginkan dua anak yang terjebak banjir itu segera selamat.

Nanda mengungkapkan, saat itu ia bersama suaminya, Aiptu Sujadi dan putranya, Nandana Noah Nayotama (17), satu mobil dalam perjalanan pulang dari Jogja menuju Kediri, setelah menjenguk orangtuanya yang sakit.

"Waktu itu kami dari acara menjenguk orangtua di Jogja. Setelah itu, kami pulang ke Pare, Kabupaten Kediri, masuk di tol Ngawi sekitar pukul 16.00. Lalu anak saya bilang ke saya menunjukkan daerah banjir kemarin," kata Nanda, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (8/3/2019).

Setelah diberitahu anaknya, Nanda lalu berinisiatif mengambil foto dan video. Kebetulan mobil yang dikemudikan suaminya agak menepi sambil jalan pelan.

Tak berapa lama kemudian di depan sudah ada mobil yang berhenti satu. Lalu ia mendengar ada suara minta tolong.

"Kami mendengar ada suara orang minta tolong. Tolong mas..tolong mas," cerita Nanda.

Setelah didekati, lanjut Nanda, orang yang meminta pertolongan itu adalah seorang bapak yang berdiri di pinggir pagar pembatas kawat berduri jalan tol dengan sawah. Mendengar orang meminta tolong, suaminya langsung turun mendatangi pria tersebut.

"Saya mendengar mereka minta tolong karena suaranya keras dan kaca jendela mobil saya dibuka. Apalagi, saat itu saya sengaja mau ambil video dan foto (banjir), maka kami dengar suara mereka," ujar Nanda.

Rupanya, pria itu berteriak meminta tolong karena tidak bisa berenang. Sementara, tak jauh dari lokasinya, seorang ibu menggendong dua anaknya terjebak genangan banjir bandang Madiun di pinggir jalan tol.

"Saat itu ibunya masih di tengah. Sementara di pinggir, bapaknya gendong anaknya perempuan mau melompatkan anaknya di seberang melewati pagar berduri. Suami saya langsung turun spontan ambil anak itu. Setelah anak itu diambil suami saya, bapak itu kembali berenang mengambil anaknya yang masih bersama ibunya," tutur Nanda.

Nanda mengatakan, keluarga yang terjebak banjir itu mau mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Namun, di tengah perjalanan, malah terseret arus menjauh ke tempat tujuannya.

"Mereka mengungsi karena rumahnya sudah terendam banjir. Tetapi maaf saya tidak tahu alamat keluarga itu. Saya lihat anaknya kedinginan. Jadi, saya tidak sempat menanyakan," kata Nanda.

Usai diselamatkan, keluarga itu akhirnya menuju titik kumpul di jembatan atas yang berada sekitar 200 meter dari lokasi awal.

Nanda sempat menanyakan kepada ibu dan anak-anaknya yang berhasil diselamatkan dari terjangan banjir. Ibu itu bercerita arus bawah sangat kencang walau di permukaan nampak tenang.

Nanda masih mengingat ketika ibu yang terjebak banjir di pinggir tol itu jatuh tenggelam menggendong anaknya. Bahkan, suami ibu yang menggendong dua anaknya itu berkali-kali meminta pertolongan tetapi tidak didengar pengguna jalan tol.

"Saya menangis dan kasihan lihat ibunya yang menggendong anaknya itu kadang jatuh dan tenggelam. Suami ibu yang menggendong anak itu berulang-ulang kali meminta pertolongan pengguna jalan tol. Namun, karena di jalan tol mobilnya larinya cepat maka tidak terdengar," ungkap Nanda.

Saat ibu dan dua anak itu terjebak banjir, lanjut dia, posisi petugas tol jauh juga dari lokasi sehingga tidak mengetahui peristiwa yang menimpa ibu tersebut.

Nanda mengatakan, tak hanya keluarganya saja yang membantu. Keluarga berasal dari Jakarta yang hendak menjenguk keluarganya di Madiun juga ikut membantu.

"Jaket yang dipakaikan anak itu merupakan pemilik mobil yang ada di depan kami. Keluarga itu berasal dari Jakarta mau menjenguk keluarganya di Madiun," ungkap Nanda.

Nanda merasa lega setelah ibu dan dua anaknya yang terjebak banjir bandang di pinggir jalan tol itu berhasil ditolong.

"Rasanya saat ini saya senang sekali. Karena kami diberi kesempatan untuk membantu. Bersyukur banget," ujar Nanda.

Namun, ia masih terpikir dengan keluarga yang terjebak banjir itu lantaran tidak mau diantar ke rumah keluarganya.

"Saya masih kepikiran kasihan anaknya tidak pakai baju. Kasihan anaknya yang tidak pakai baju karena bajunya basah dilepas," ujar Nanda.

Tak hanya itu, saat hendak diantar ke polsek, keluarga itu juga tidak mau. Keluarga itu malah mau ke jembatan.

Nanda memberi makanan yang ada di mobil seperti bakpia dan peyek, hingga daster kepada keluarga itu.

Diberitakan sebelumnya, aksi heroik seorang pengguna jalan tol membantu menyelamatkan dua anak kecil dan seorang ibu yang terjebak banjir bandang Madiun di ruas Tol Ngawi-Kertosono, menjadi viral di media sosial.

Video aksi penyelamatan yang direkam dan diunggah Nanda Sapto Wati (43), seorang ibu bhayangkari Polres Kediri mendapatkan banyak respons dari warganet.

https://regional.kompas.com/read/2019/03/08/19112331/kronologi-penyelamatan-dua-anak-terjebak-banjir-di-tol-madiun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke