Salin Artikel

Anak-anak Pengungsi Gunung Bebanga Derita Diare karena Lingkungan Kotor

Warga mengungsi karena dilaporkan terjadi pergerakan di Gunung Bebanga dan banjir di permukiman warga.

Dokter posko pengungsian, Mami mengatakan, penyakit yang dikeluhkan para pengungsi khusunya anak-anak disebabkan kurangnya asupan makanan selama di penggungsian. 

Kondisi pengungsian yang kurang bersih menambah penyebaran penyakit antar para pengungsi.

“Dari kemarin umumnya terserang diare dan penyakit lainnya. Anak-anak umumnya menderita diare, karena kebersihan makanan yang tidak terjaga selama dalam perjalanan pengungsian maupun saat di posko,” ujar Mami, Jumat.

Tim kesehatan berupaya mencegah penyakit untuk menghindari banyaknya pengungsi jadi korban, salah satunya dengan memberikan obat-obatan.

Pihak tim kesehatan juga meminta agar para pengungsi menjaga kebersihan termasuk asupan makanan agar tidak mudah terserang penyakit. Da juga mengimbau agar warga secara rutin memeriksa kondisi kesehatannya di posko kesehatan.

Sebelumnya, Lurah Bebanga, Rusdin mengatakan, gelombang pengungsian yang terjadi kedua kalinya ini dipicu retakan gunung. Saat kejadian tersebut hujan mengguyur permukiman warga.

Karena panik warga memilih meninggalkan kampung halaman sambil membawa keluarga dan anak-anak mereka termasuk hanya membawa pakaian seadanya.

“Umumnya warga mengungsikan keluarga dan anak-anak mereka dengan perlengkapan seadanya karena panik dan tak sempat lagi menyiapkan perlengkapan pengungsian yang memadai,” jelas Rusdin.

Warga yang khawatir akan longsor dan banjir memilih meninggalkan rumah dan harta benda mereka dengan berjalan kaki sejauh 3 kilometer menuju Kantor Lurah Bebanga sebagai tempat mengungsi.

Dua jembatan yang menghubungkan dua lingkungan di kelurahan tersebut putus karena banjir dan membuat akses juga terputus. Petugas BPBD dan Dinas Sosial Mamuju tidak bisa mengevakuasi warga menggunakan kendaraan evakuasi. 

https://regional.kompas.com/read/2019/03/08/17225901/anak-anak-pengungsi-gunung-bebanga-derita-diare-karena-lingkungan-kotor

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke