Salin Artikel

Tak Tahu, Begini Nasib Pria yang Berkeliaran di Bali Saat Nyepi

Pemuda bernama Rusli itu langsung dibawa ke kantor desa adat. Dia lalu diberikan pembinaan oleh pecalang di Kantor Desa Adat Tuban.

Kepada petugas, Rusli mengaku tidak tahu bahwa hari itu tengah berlangsung Catur Brata penyepian. Dia mengaku baru berada di Bali selama dua bulan untuk bekerja di sebuah pusat perbelanjaan di Kuta.

"Tidak ada pelanggaran (serius), tetapi ada pelanggaran kecil karena ada seorang pemuda yang keluar. Dia tidak tahu hari ini adalah Nyepi," ujar Kepala Desa Adat Tuban I Wayan Mendra, Jumat (8/3/2019).

Petugas adat juga memantau kamera pemantau yang terpasang di 30 titik.

Pemantauan juga dilakukan pada malam hari, terutama terhadap sinar lampu rumah warga yang memang dilarang menyala saat malam hari.

Selain itu, para pecalang juga sempat membantu warga yang mengalami luka dalam akibat terpeleset di rumah dengan mendatangkan terapis.

Proses Catur Brata Penyepian berlangsung selama satu hari penuh, dari Kamis pukul 06.00 Wita hingga Jumat pukul 06.00 Wita.

https://regional.kompas.com/read/2019/03/08/12405801/tak-tahu-begini-nasib-pria-yang-berkeliaran-di-bali-saat-nyepi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke