Salin Artikel

Ratusan Warga Terdampak Banjir di Magetan Pilih Bertahan di Rumah

Setu Wibowo salah satu warga Desa Jajar mengatakan, dia dan ratusan warga memilih berada di rumah untuk menjaga harta bendanya.

“Banjir sejak kemarin pagi, warga belum mengungsi. mereka memilih tinggal di rumah masing-masing menjaga barang dan harta benda mereka,” ujarnya, Kamis.

Warga lainnya, Agus mengatakan, sejak banjir menggenangi desa mereka, warga tidak bisa beraktivitas. Untuk kebutuhan makan, sebagian warga menunggu pembagian nasi bungkus dari dapur umum.

"Dapat nasi bungkus dari dapur umum. Enggak bisa masak, air masuk rumah sudah setinggi lutut, listrik dari kemarin dimatikan," katanya.

Data dari BPBD Kabupaten Magetan, sebanyak 400 kepala keluarga di Desa Jajar dan Desa Ngelang terdampak banjir akibat meluapnya Sugai Madiun.

Pemerintah Kabupaten Magetan telah membuka dapur umum dan posko pengungsian. Namun, sebagian warga memilih tetap bertahan di rumah mereka.

“Yang sudah disalurkan bantuan selimut, makanan dan saat ini kita buka dapur umum dan pos kesehatan. Untuk pengungsi saat ini baru 57 warga,” ujar Kepala BPBD Magetan Ari Budi Santosa.

Ketinggian banjir di kedua desa saat ini mencapai lebih dari satu meter. Untuk mengantisipasi dampak banjir meluas, Pemkab Magetan telah menyiapkan perahu, pelampung serta kendaraan trail untuk persiapan melakukan evakuasi kepada warga jika ketinggian banjir semakin bertambah.

“Kita siapkan dua titik pengungsian dan peralatan evakuasi. Biasanya banjir sehari langsung surut, ini sejak kemarin pagi belum surut,” ujarnya.

https://regional.kompas.com/read/2019/03/07/23142471/ratusan-warga-terdampak-banjir-di-magetan-pilih-bertahan-di-rumah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke