Salin Artikel

Banjir Masih Merendam Wilayah Trenggalek

Ketinggian air yang merendam permukiman warga mencapai 70 sentimeter hingga 1 meter. Banjir terparah terjadi di Kelurahan Tamanan dan Kelurahan Kelutan.

Di dua lokasi itu, ketinggian air mencapai 1-2 meter. Namun, hari ini, banjir di dua kelurahan itu mulai surut.

Sementara itu, di wilayah Desa Kranding, Kecamatan Pogalan, Trenggalek, Jawa Timur, banjir masih merendam permukiman warga. 

Sejumlah warga terlihat mengungsi ke ke tempat yang lebih aman karena khawatir kembali terjadi banjir. Sebab, hujan masih sering mengguyur wilayah ini hingga Kamis siang. 

Ada juga warga yang memilih tetap tinggal di rumahnya sambil menunggu air surut sekaligus menjaga keamanan rumah.

“Saya menunggu rumah, yang mengungsi anak dan cucu saya di balai Kecamatan Pogalan,” ujar seorang warga Desa Kranding, Toiman (70).

Di Kranding, banjir mulai menggenang sejak Rabu pukul 23.00 WIB.

Kemudian pada Kamis pukul 01.00 WIB, air mulai merendam permukiman warga dengan ketinggian mencapai 60 sentimeter hingga 80 sentimeter dalam rumah.

Sementara itu, di luar permukiman, banjir merendam jalan perkampungan dengan ketinggian mencapai 2 meter.

"Ini surutnya lama sekali,” ucap Toiman.

“Banjir di wilayah ini akibat luapan Sungai Ngasinan. Ditambah lagi, tanggul yang baru saja dibangun oleh bupati jebol,” ujar Toiman.

Pendirian Posko bencana banjir di Desa Kranding dipusatkan di Kantor Kecamatan Pogalan.

https://regional.kompas.com/read/2019/03/07/19572581/banjir-masih-merendam-wilayah-trenggalek

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke