Salin Artikel

77 Rumah Rusak Berat akibat Banjir di Madiun

Desa Klumutan merupakan desa terparah diterjang banjir yang menyebabkan banyak rumah mengalami kerusakan.

Kepala Desa Klumutan, Agus Proklamanto yang dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (6/2/2019) siang, mengatakan 77 rumah warga rusak berat akibat terjangan banjir. Tak hanya itu, dua jembatan penghubung antar dusun juga rusak setelah dihantam banjir.

"Dua titik rumah warga yang rusak parah. Satu titik terdiri 60 rumah dan sisanya 17 rumah rusak akibat diterjang banjir," kata Agus.

Menurut Agus, kerusakan rumah yang diterjang banjir berupa tembok jebol. Tingginya banjir yang mencapai empat meter menjadikan tembok rumah warga jebol.

Agus mengatakan, kerusakan rumah warga parah lantaran posisinya berada di dataran rendah. Tak hanya itu, besar banjir yang masuk ke desanya karena akumulasi kiriman banjir dari lima sungai dari Saradan dan pegunungan Pandan.

"Di titik terparah memang langganan banjir. Tetapi tahun ini banjirnya paling parah dengan ketinggian air mencapai empat meter," kata Agus.

Agus mengatakan, tidak ada korban jiwa dan luka dalam bencana itu. Warga hanya melaporkan kehilangan ternak sapi, kambing dan ayam yang tersapu banjir.

Bila terjadi banjir susulan, pemerintah sudah menyiapkan lokasi pengungsian yang berada di ketinggian.

Pantuan Kompas.com di Desa Klumutan, warga setempat membersihkan rumah pasca-banjir merendam hingga delapan jam. Lokasi bencana terparah berada di dataran rendah yang tidak jauh dari kantor desa.

https://regional.kompas.com/read/2019/03/06/13332261/77-rumah-rusak-berat-akibat-banjir-di-madiun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke