Salin Artikel

Sebelum Meninggal, Pasien Obesitas Sunarti Sempat Minta Maaf

"Dia minta maaf kepada suami dan saya," ujar Siti Aisyah, tetangga Sunarti, kepada Kompas.com, di rumahnya Perum Terangsari, Desa Cibalongsari, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Senin (4/3/2019).

Siti menyebut, permintaan maaf tersebut disampaikan karena suami dan saudaranya telah banyak membantu selama Sunarti dirawat. Namun, ia sendiri mengaku sudah menganggap Sunarti sebagai saudara.

"Kami semua di sini sudah menganggap saudara," ujarnya.

Selama hidup pun, Sunarti dikenal berkepribadian baik dan akrab dengan tetangga. Ditambah suasana kekeluargaan cukup kental. "

Dia baik sama seperti ibunya," katanya.

Siti mengatakan, ia bersama suami Sunarti dan ketua RT setempat ikut menjemput Sunarti di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung pada Jumat (1/2/2019) siang.

"Saya ditelepon untuk menjemput bersama ketua RT. Beliau diminta keluar rumah sakit jam 10.00 WIB. Namun karena mengurus obat, administrasi dan lainnya, keluar sekitar jam 14.00 WIB. Sekitar pukul 17.00 WIB baru sampai rumah," katanya.

Namun, Siti tak mengetahui secara pasti kondisi kesehatan Sunarti saat dibawa pulang. Namun ia menyebut, Sunarti sudah bisa duduk, meski hanya sebentar.

"Ya, seperti itu. Kami kurang paham, kalau soal medis biar biar pihak rumah sakit yang menjelaskan," katanya.

Meski demikin, Sunarti masih bisa mengobrol, bahkan bercanda. Ia juga sempat dibaluri minyak.

"Sempat ngobrol seperti biasa. Kami (para tetangga) ada di sini (rumah sunarti) sampai pukul 03.00 WIB. Kami ngobrol di luar, sementara dia (Sunarti) dan suami di dalam," katanya.

Selang waktu satu jam, suami Sunarti, Ahmad Yani, memanggil-manggil Siti.

"Teh, Narti udah gak ada," kata Siti menirukan perkataan Yani.

Baru dipulangkan dari RSHS

Ketua RT 002 RW 005, Perum Terangsari, Desa Cibalongsari, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Wahyu Sunu mengaku tak tahu persis alasan Sunarti dipulangkan dari RSHS Bandung.

"Yang tahu soal administrasi dan kondisinya ya suaminya. Kalau soal medis, biar pihak rumah sakit yang menjelaskan," ujar Wahyu.

Wahyu menyebutkan, Sunarti diminta untuk rawat jalan ke RSUD Karawang.

"Sekitar sebulan dirawat di (RSHS) Bandung. Kemudian diminta rawat jalan ke RSUD Karawang. Namun belum sempat rawat jalan, dia meninggal," katanya.

Saat Kompas.com mengunjungi rumah almarhum Sunarti, suaminya, Yani tidak ada di tempat. Ia tengah bertandang ke rumah orangtuanya di Bogor.

"Suaminya ke Bogor. Karena nangis terus, dibawa bapaknya ke Bogor agar lebih tenang. Di sana juga akan digelar selametan," katanya.

Sebelumnya, pinak RSHS Bandung menyatakan Sunarti dipulangkan karena kondisinya sudah baik bukan karena kuota BPJS-nya habis.

Penderita obesitas seberat 148 kilogram tersebut menghembuskan nafas terakhir pada Sabtu (2/3/2019) sekitar pukul 04.00 WIB. Ia dimakamkan di dekat pusara ibunya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dusun Anjun, Kelurahan Karawang Kulon, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang.

https://regional.kompas.com/read/2019/03/04/16595201/sebelum-meninggal-pasien-obesitas-sunarti-sempat-minta-maaf

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke