Salin Artikel

Terdampak Gunung Karangetang, Warga Batubulan Butuh Tambahan Genset

"Aliran listrik di sana (Batubulan) hanya 12 jam. Karena genset pembangkit listrik hanya satu unit dari PLN," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sitaro Bob Wuaten saat dihubungi Kompas.com via telepon, Senin (4/3/2019).

Menurut Bob, listrik hidup 12 jam sudah bagus.

"Namun, lebih bagus kalau bisa 24 jam. Jadi, pada siang hari masyarakat juga bisa menikmati listrik. Kalau bisa ditambah satu unit genset lagi," ujarnya.

Menurut dia, kabel listrik sebenarnya sudah bisa di sambung ke sana.

"Tapi, masih menunggu rekomendasi dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Artinya, di sana sudah bisa dipasang tower," kata Bob.

Hingga saat ini, Pos Pengamatan Gunung Karangetang mencatat gunung tersebut masih terus mengeluarkan asap.

"Visual gunung jelas hingga kabut 0-II. Dari kawah utama mengeluarkan asap bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 400 meter di atas puncak kawah. Kawah dua juga mengeluarkan asap putih tipis, tinggi lebih kurang 100 meter," kata Didi Wahyudi P Bina, Petugas Pos Pengamatan Gunung Karangetang seperti dikutip dari rilis tertulis, Senin siang.

Dia juga mengatakan, gempa tremor terus menerus terjadi (microtremor), terekam dengan amplitudo 0,25 milimeter (dominan 0,25 milimeter).

"Tingkat aktivitas Gunung Karangetang level III atau siaga," katanya.

https://regional.kompas.com/read/2019/03/04/14085711/terdampak-gunung-karangetang-warga-batubulan-butuh-tambahan-genset

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke