5 Fakta Dukungan Keluarga Uno untuk Jokowi, Dibantah Sebagian Keluarga hingga Bikin Jokowi Heran

KOMPAS.com - Keluarga besar Uno di Gorontalo dilanda polemik setelah beberapa orang bermarga Uno menyatakan dukungannya kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin. 

Dukungan tersebut disampaikan oleh Rudi Hartono Uno bersama sejumlah kerabatnya kepada Jokowi-Ma'ruf di Hotel Maqna di Gorontalo pada hari Kamis (28/2/2019).

Tak lama kemudian, Nova Rolina Uno mengecam Rudi dan kerabatnya yang mengatasnamakan keluarga Uno mendukung Jokowi-Ma'ruf.

Nova menyatakan keluarga Uno tetap solid mendukung Sandiaga Uno, calon wakil presiden nomor urut 02.

Berikut ini fakta lengkapnya:

Beberapa orang yang mengatasnamakan Keluarga Uno di Gorontalo mendukung pencalonan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo ( Jokowi)- Ma'ruf Amin di Gorontalo.

Dukungan tersebut disampaikan pada petemuan internal Jokowi dengan tim pemenangan daerah Provinsi Gorontalo di Hotel Maqna, Kamis malam.

Keluarga Uno yang diwakili Rudi Hartono Uno menyatakan dukungan mereka dalam selembar kertas yang ditandatangani beberapa orang.

Saat dikonfirmasi terkait dukungan ini, Rudi Hartono Uno meminta untuk mengikuti saja pemberitaan yang ada.

“Mau konfirmasi? Silakan ikuti saja berita yang ada,” kata Rudi Hartono Uno saat dihubungi Kompas.com, Jumat (1/3/2019).

Dalam surat yang disampaikan Rudi, tertulis sejumlah alasan mereka mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf.

Salah satu alasannya adalah dampak pembangunan di Gotontalo nyata dirasakan selama pemerintahan Joko Widodo. Lalu perhatian dan kepedulian pemerintahan Jokowi terhadap masyarakat Gorontalo sungguh-sungguh dirasakan oleh mereka.

Surat dengan judul "Pernyataan Dukungan Keluarga Besar Uno Provinsi Gorontalo", juga tertulis 13 nama dengan marga Uno.

Nama-nama tersebut adalah Rudi Hartono Uno, Masud Uno, Miska Uno, Muliadi Uno, Supriyanto Uno, Tursandi Uno, Hartati Uno, Fira Uno, Hasan Uno, Suarjo Uno, Rusni Uno, Renald Uno, dan Fiki Uno.

Calon presiden petahana Joko Widodo heran mengapa keluarga besar Sandiaga Uno memilih mendukung dirinya dalam Pilpres 2019 ketimbang cawapres Sandiaga Uno.

Namun, apabila itu memang sudah menjadi keputusan mereka, Jokowi mengucapkan terima kasih.

"Ya yang benar kan mestinya saudara-saudara Pak Sandiaga itu dukungnya ke Pak Sandiaga, ya itu yang benar. Tapi kelihatannya ini (dukungan ke Jokowi-Ma'ruf) lebih benar," kata Jokowi di sela-sela aktivitasnya di Gorontalo, Jumat (1/3/2019).

Menurut Jokowi, mengalirnya dukungan dari keluarga besar Sandiaga tersebut sangat positif bagi dirinya dan Kiai Haji Ma'ruf Amin.

Nova Rolina Uno, perwakilan keluarga menyatakan, tidak etis membawa-bawa nama keluarga besar Uno untuk kepentingan politik, apalagi di depan Presiden Joko Widodo di Hotel Maqna, saat Jokowi berkunjung ke Kota Gorontalo, Kamis (28/2/2019).

“Keluarga besar Uno tetap solid, dan kami bangga ada anggota keluarga yang mencalonkan diri menjadi wakil presiden, Sandiaga Uno mendampingi Pak Prabowo,” kata Nova Rolina Uno, Minggu (3/3/2019).

Nova Rolina Uno mengaku berasal dari Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara. Ia sama memiliki fam Uno karena masih bersaudara dan satu keturunan dengan Marsaoleh Alexander Uno, yang juga leluhur Sandiaga Uno, yang pernah memerintah Distrik Kwandang pada awal Abad XX.

“Dukungan Rudi Hartono Uno tidak bisa mengatasnamakan keluarga besar Uno, apalagi dia adalah pengurus partai di Gorontalo Utara, yang mendukung pencalonan Joko Widodo–Maruf Amin,” kata Nova Rolina Uno.

Nova Rolina Uno bersama keluarga Uno yang lainnya menegaskan, keluarga Uno masih solid dan bangga dengan pencalonan Sandiaga Uno yang mendampingi Prabowo Subianto.

“Sebagai keluarga kami bangga dan mendukung upaya Sandiaga Uno dalam pemilihan presiden ini,” ujar dia.

Nova Rolina Uno meminta keluarga Uno tetap solid mendoakan dan mendukung Sandiaga Uno.

Nova menuding keluarga Uno yang mendukung Jokowi-Ma'ruf hanya mencari keuntungan pribadi mereka sendiri.

Sumber: KOMPAS.com (Rosyid A Azhar, Fabian Januarius Kuwado)