Salin Artikel

Fakta Kericuhan Pendukung Jokowi dan Prabowo di Sleman, Dipicu Spanduk Dukungan Jokowi hingga Kaca Mobil Roy Surya Pecah

KOMPAS.com - Kericuhan terjadi antara pendukung calon presiden (capres) dan calon presiden (cawapres) nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dan capres dan cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin di Jalan Magelang KM 4, Sleman, Rabu (27/2/2019).

Berdasarkan  keterangan saksi mata, kericuhan terjadi saat beberapa warga di pinggir jalan membentangkan spanduk dukungan Jokowi-Ma'ruf saat konvoi pendukung Prabowo-Sandi melintas.

Sejumlah peserta konvoi segera turun dan mengejar warga yang membawa spanduk Jokowi-Ma'ruf.

Polisi terpaksa mengeluarkan tembakan peringatan untuk membubarkan massa dan menghalau kericuhan meluas.

Berikut ini fakta lengkapnya:

Kericuhan terjadi di jalan Magelang, tepatnya di sebelah Utara Grand Pasific Hall, tempat digelarnya acara "Prabowo Menyapa Masyarakat dan Purnawirawan TNI- Polri DIY-Jateng".

Menurut keterangan saksi mata, ada dua orang yang membawa spanduk Jokowi-Ma'ruf Amin saat ada konvoi sepeda motor pendukung Prabowo-Sandi.

"Setahu saya tadi ada dua orang yang membawa spanduk Jokowi-Ma'ruf," ujar Aji salah satu warga Jalan Magelang, Rabu.

Melihat ada spanduk Jokowi-Ma'ruf, rombongan konvoi kemudian mengejar dua orang itu.

"Dua orang itu dikejar. mereka lari," ungkapnya.

Kaca belakang mobil milik anggota DPR-RI Roy yang juga politisi Partai Demokrat Roy Suryo pecah setelah terkena lemparan batu ketika kericuhan terjadi di Jalan Magelang KM 4.

Saat dikonfirmasi, Roy membenarkan kejadian tersebut. Mobil Roy saat itu tengah diparkir di garasi rumahnya di Jalan Magelang, Sinduadi, Mlati, Sleman.

"Terkena di bagian belakang. Ya, kaca mobil bagian belakang pecah," katanya.

Menurutnya, saat kejadian dirinya tidak ada di rumah. Ia juga tidak hadir di acara Grand Pacific Hall karena sedang menunggu istri di rumah sakit.

"Saya diberitahu driver, soalnya saya sedang di rumah sakit karena istri operasi. Kalau saya datang ke acara itu kalau mereka mengarah ke saya, itu lain cerita, Ini kan enggak kan tidak ada soal, tidak ada apa-apa, barang di rumah kok malah dikenai," katanya.

Polisi lepaskan tembakan peringatan saat terjadi kericuhan yang terjadi antara pendukung Prabowo-Sandi dengan pendukung Jokowi-Ma'ruf di Sleman.

Kericuhan akhirnya dapat diredam dan polisi segera memperketat penjagaan di sekitar Grand Pasific Hall, Jalan Magelang KM 4, Sleman, DIY, tempat digelarnya acara " Prabowo Menyapa Masyarakat dan Purnawirawan TNI- Polri DIY-Jateng".

"Itu (tembakan peringatan) untuk menghalau. Sampai saat ini belum ada yang diamankan, masih kami dalami," kata Kapolres Sleman AKBP Rizky Ferdiansyah.

Seperti diketahui, Prabowo melakuakn safari politik menemui para pendukungnya di wilayah DIY-Jateng, Rabu.

Saat menghadiri deklarasi ribuan purnawirawan TNI-Polri di Grand Pasific Hall, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Prabowo mengatakan, dukungan para purnawirawan di DIY sangat penting bagi dirinya.

"Saya semakin dapat kekuatan. Kami ini dan para purnawirawan ini seharusnya sudah istirahat untuk jenderal-jenderal semacam ini, apalagi yang mau dicari, bintang empat dan bintang tiga juga tanda kehormatan sudah didapat. Tapi mereka dan kita tidak rela melihat negara ini dalam keadaan tidak benar, maka mereka ini ikut berjuang," ujar Prabowo seperti dikutip dari siaran pers tim media center pasangan Prabowo-Sandiaga/

Sementara itu, saat acara tersebut berlangsung, kericuhan terjadi di luar gedung. Massa pendukung Prabowo-Sandi mengejar dua orang yang membentangkan spanduk dukungan Jokowi-Ma'ruf.

https://regional.kompas.com/read/2019/02/28/11443001/fakta-kericuhan-pendukung-jokowi-dan-prabowo-di-sleman-dipicu-spanduk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke