Salin Artikel

Cerita Prabowo Kunjungi Ponpes Sunan Drajat di Luar Agenda Kampanye

Dalam kunjungan yang dikatakan sebagai ajang silaturrahim tersebut, Prabowo menolak dengan tegas cap maupun anggapan bahwa dirinya tengah melakukan kampanye.

"Saya sungguh merasa sangat dihormati, saya sangat terharu. Karena memang Kyai Ghofur (KH. Abdul Ghofur, pimpinan pengasuh Ponpes Sunan Drajat) saya memandang sebagai guru saya, sebagai kyai saya. Dari dulu beliau selalu mendukung saya, mendoakan saya, memberi nasehat kepada saya," ujar Prabowo, dalam pidatonya di depan ribuan simpatisan, kader, serta santri yang memadati lapangan Ponpes Sunan Drajat, Minggu (24/2/2019) sore.

Ia lantas merujuk pada kunjungan dirinya ke tempat yang sama, pada Mei 2018 lalu, sebelum Prabowo resmi dinyatakan sebagai calon Presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang.

"Beberapa bulan yang lalu, sebelum saya resmi menjadi calon Presiden. Beberapa minggu, saat belum jelas siapa yang mendukung saya, beliau (Kyai Ghofur) mengundang saya ke lapangan ini juga, dan beliau di situ juga menyatakan dukungan dan berdoa," ucap dia.

"Alhamdulillah, akhirnya saya mendapat dukungan cukup, mendapat tugas, amanah kepercayaan, untuk maju sebagai calon Presiden Republik Indonesia," kata dia.

Prabowo pun mengakui, jika kunjungan ke Ponpes Sunan Drajat memang tidak termasuk dalam rangkaian agenda yang dijadwalkan di Jawa Timur sebelumnya. Tapi dikarenakan 'undangan' yang dilakukan oleh Kyai Ghofur dan para pengasuh Ponpes.

"Saya sebenarnya ini dibajak, karena tadinya saya sedang keliling di Jawa Timur. Hari ini saya baru dari Ploso, Jombang, kemudian sebelumnya di Mojokerto ketemu dengan petani tebu, petani garam dari Madura yang datang, petani jagung, padi, petani bawang. Tadi malam juga dengan para ulama di Mojokerto. Saya sedang keliling (Jawa Timur) tiba-tiba diberitahu oleh staf bahwa Pak Prabowo dimohon datang di Sunan Drajat, Lamongan," jelasnya.

"Kemudian staf saya menghitung-hitung, waduh ini Pak terlalu sore, cuaca untuk helikopter mungkin tidak memungkinkan kita ke Lamongan. Hingga tadi malam masih telpon-telponan, akhirnya saya mengatakan, sudahlah, kalau saya dipanggil Kyai Ghofur nggak berani kalau nggak datang," tutur dia.

"Mau pake heli kek, mau pakai apa kek, kalau kyai panggil ya kita datang. Tapi staf saya masih hitung-hitung, Pak tapi ini, eh nggak ada tapi-tapi, aku kualat nanti kalau nggak datang. Jadi Alhamdulillah. Tapi dilaporkan ke saya nggak ada apa-apa hanya sowan (silaturahim) kyai saja, tahu-tahu begini ada ribuan orang. Terima kasih atas sambutan yang demikian," kata Prabowo.

Dalam kunjungan ke Ponpes Sunan Drajat pada Mei 2018 lalu, Prabowo juga sempat disambut oleh ribuan santri dan kader Partai Gerindra waktu itu, meski Prabowo saat itu belum ditetapkan sebagai calon Presiden 2019. 

https://regional.kompas.com/read/2019/02/24/22125261/cerita-prabowo-kunjungi-ponpes-sunan-drajat-di-luar-agenda-kampanye

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke