Salin Artikel

Meski Diguyur Hujan, Warga Solo Tetap Ramaikan Kirab Kebangsaan Haul Ke-9 Gus Dur

Meski diguyur hujan, tidak membuat peserta kirab bertajuk "Berjuta Warna Satu Jiwa Indonesia" itu berhenti. Mereka tetap berjalan menuju garis finish.

Kirab dimulai di Stadion Manahan dan berakhir di Stadion Sriwedari. Rute perjalanan kirab yaitu melintasi Jalan Adi Sucipto-Jalan dr Moewardi-Jalan Slamet Riyadi-Jalan Bhayangkara.

Peserta kirab kebangsaan dilepas oleh putri kedua Gus Dur, Yenny Wahid disaksikan Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo.

Kirab dibuka oleh pasukan pembawa burung Garuda Pancasila. Disusul di belakangnya pasukan paskibraka, marching band Gita Pamong Praja, kelompok kesenian reog, batik karnival Pospes Azzayadi, Pagar Nusa, kelompok masyarakat dan liong Tripusaka Solo.

Ketua panitia Haul ke-9 Gus Dur, Hussein Syifa menyampaikan, kirab kebangsaan itu bertujuan mengajak masyarakat meneladani ajaran Gus Dur untuk selalu mencintai Tanah Air.

"Mudah-mudahan dengan semangat selalu merah putih ada di dada kita. Kita sebagai warga Solo 100 persen mencintai Indonesia. Mari kita jaga kota kita agar tetap selalu menjadi kota yang ramah nomor satu di Indonesia," ungkapnya.

Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo berharap peringatan Haul ke-9 Gus Dur dapat membawa Indonesia yang cinta damai, menghargai dan menghormati sesama tanpa membedakan suku, agama, ras dan antar golongan.

"Marilah kita cintai sesama. Mudah-mudahan dengan Haul ke-9 Gus Dur akan membawa berkah bagi Indonesia," katanya.

Yenny Wahid mengapresiasi kegiatan kirab kebangsaan yang diselenggarakan di Solo. Banyak masyarakat di Solo yang ikut berpartisipasi dalam kirab kebangsaan Haul ke-9 Gus Dur.

"Saya terharu sekali, saya mengapresiasi apa yang telah dikerjakan teman-teman Surakarta dengan dukungan Pak Wali Kota. Saya sendiri tak menyangka acaranya akan semeriah ini," ungkapnya.

Menurut Yenny, banyak daerah yang ikut menyelenggarakan Haul ke-9 Gus Dur. Namun, rangkaian acara Hual ke-9 Gus Dur yang diselenggarakan di Solo berbeda.

"Karena ada kirab budaya, ada dialog kebangsaan, lalu ada pengajian. Semua menyimpulkan dimensi dari Gus Dur yang memang multidimensional," ujarnya.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Surakarta, Hari Prihatno mengatakan, selama kirab berlangsung, arus lalin dari arah Tugu Wisnu yang menuju Manahan dialihkan menuju Jalan KS Tubun dan arus lalin dari simpang Sambeng dialihkan melalui Jalan Menteri Supeno.

"Kemudian arus lalin Jalan Slamet Riyadi dari Purwosari dialihkan menuju Jalan Dr Wahidin," katanya.

https://regional.kompas.com/read/2019/02/23/19043841/meski-diguyur-hujan-warga-solo-tetap-ramaikan-kirab-kebangsaan-haul-ke-9-gus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke