Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] BBM Satu Harga di Pulau Buru | Nasib Lahan Prabowo di Aceh

KOMPAS.com - Warga di Pulau Buru, pulau terpencil di Maluku, akhirnya bisa menikmati bahan bakar minyak (BBM) satu harga.

Sebelum lembaga penyalur BBM satu harga hadir, warga Pulau Buru terpaksa membeli BBM dengan harga Rp 12.000 per liter. Berita tersebut menjadi sorotan di Kompas.com pada hari Jumat (22/2/2019).

Selain itu, kasus seorang bidan di Ogan Ilir juga mendapat perhatian. Polisi menemukan kejanggalan, yaitu tak ditemukan jejak kaki di depan rumah bidan Y dan tak ada bekas sperma di tubuh korban. Sebelumnya, Y mengaku dirampok dan diperkosa oleh lima orang pelaku.

Baca berita populer nusantara berikut ini:

Pertamina dan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) meresmikan lembaga penyalur bahan bakar minyak ( BBM) satu harga di wilayah terpencil di Maluku, Jumat (22/2/2019).

General Manager Pertamina MOR VIII, Iin Febrian mengatakan, kehadiran lembaga penyalur BBM satu harga di Kecamatan Air Buaya, Pulau Buru, Maluku ini bertujuan untuk membantu masyarakat agar menikmati BBM dengan harga yang sama seperti di wilayah lain di seluruh indonesia.

“Intinya kami ingin mengimplementasikan sila ke-5 Pancasila. Kami ingin ada rasa keadilan bagi masyarakat di sini sehingga mereka juga bisa menikmati harga BBM yang sama dengan kota-kota lain di Indonesia,” kata Iin.

Sementara itu, Bupati Buru Ramli Umasugi mengatakan, keberadaan BBM satu harga ini akan sangat bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan masyarakat termasuk petani dan nelayan yang ada di wilayah tersebut.

“Dulu harga BBM disini hingga mencapai Rp 12.000 per liter dan saat ini harganya sudah sama dengan daerah lain,” katanya.

Baca selengkapnya: Warga Pulau Terpencil di Maluku Kini Bisa Nikmati BBM Satu Harga

 

Seorang pemuda menjatuhkan diri dari gedung swalayan di Kota Bandarlampung, Jumat (22/2/2019) sekitar pukul 16.05 WIB.

Peristiwa tersebut sempat direkam video oleh seseorang dari dalam mobilnya dan terdengar suara si perekam tertawa sambil mengatakan "Loncat, loncat".

Dalam rekaman tersebut, sejumlah suara perempuan sempat berteriak.

"Kan dia loncat beneran, pas gue lagi midioin. Kan gara-gara ngejerit dia loncat beneran," kata sumber suara dalam rekaman yang beredar itu.

Heni, salah satu saksi mata mengatakan, dia sudah berupaya minta pertolongan pada petugas keamanan swalayan tersebut.

Bahkan dia meminta pegawai toko untuk menyediakan matras-matras dagangannya agar korban bisa diselamatkan. Sayangnya upaya tersebut tidak membuat orang sekitarnya segera bergerak.

"Bahkan saya melihat dari atas itu juga ada laki-laki yang berpakaian hitam, saya pikir dia bernegosiasi (dengan korban) supaya tidak bunuh diri tetapi malah ikutan mengambil gambar," kata Heni kepada Kompas.com, Jumat (22/2/2019).

Baca selengkapnya: Bukannya Mencegah, Beberapa Orang Rekam Aksi Bunuh Diri Pemuda di Lampung

 

Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan, dari hasil uji laboratorium forensik, petugas tidak menemukan adanya indikasi pemerkosaan terhadap Y. Zulkarnain mengatakan, pihaknya tidak menemukan bercak sperma dari tubuh korban.

"Kami prihatin, dari labfor pengolahan secara ilmiah, kami lihat di badan korban apakah ada sperma, ternyata tidak ada sperma. Dengan demikian, hasil secara ilmiah kasus pemerkosaan itu tidak ada," kata Zulkarnain, Jumat (22/2/2019).

Selain itu, polisi tak menemukan jejak kaki di depan rumah bidan Y. Saat kejadian, kondisi tanah di depan rumah korban sangat becek.

Baca selengkapnya: Polisi Temukan Keganjilan Kasus Dugaan Pemerkosaan Bidan di Ogan Ilir

 

Bayi laki-laki dari seorang ibu bernama Erni (31) yang dibunuh oleh suaminya di Bengkulu, dalam kondisi sehat.

Bayi berusia dua hari itu dirawat intensif di Rumah Sakit Bhayangkara. Kepala Instalasi Rawat Inap RS Bhayangkara Sri Hastuti menyebutkan, kondisi bayi korban kekerasan ayah terhadap ibu itu dalam keadaan sehat dan normal.

"Kondisi bayi di dalam kandungan saat terjadi kasus sudah 36 bulan. Kalaupun ingin dilahirkan sudah boleh. Berat bayi itu 3,9 kilogram, panjang badan 47 sentimeter," jelas Sri Hastuti, Jumat (22/2/2019).

Bayi laki-laki anak korban ini ditangani oleh dokter spesialis anak. Dalam rekam medisnya disebutkan, untuk pernafasan dalam keadaan baik dan tidak menggunakan oksigen.

Baca selengkapnya: Bayi dari Ibu Hamil yang Dibunuh Suami dalam Kondisi Sehat

 

Kepemilikan lahan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto di Kabupaten Aceh Tengah, Aceh, masih saja ramai dibicarakan pascadebat kedua Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu, 17 Februari.

Khusus lahan di blok Burni Telong di Kabupaten Bener Meriah, selain telah digunakan oleh masyarakat, terdapat pula lahan yang sudah dipakai pemerintah untuk pembangunan dan pengembangan sejumlah infrastruktur.

"Blok Burni Telong sudah digunakan untuk pembangunan Bandara Rembele, gedung perkantoran, bangunan dan kompleks Batalyon 114 Satria Musara, kantor polisi, dan kantor-kantor lain," ucap Husein Canto dari Bagian Perencanaan dan Administrasi Umum PT THL kepada Kompas.com, Kamis (21/2/2019).

Baca selengkapnya: Bandara Rembele dan Batalyon 114 Satria Musara Berada di Lahan Milik Prabowo

 

Sumber: KOMPAS.com (Iwan Bahagia, Rahmat Rahman Patty, Firmansyah, Eni Muslihah, Aji YK Putra)

https://regional.kompas.com/read/2019/02/23/08345391/populer-nusantara-bbm-satu-harga-di-pulau-buru-nasib-lahan-prabowo-di-aceh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke