Salin Artikel

PVMBG Sebut Gunung Agung Belum Tunjukkan Gejala Letusan Besar

Hal itu disampaikan menyusul letusan Gunun Agung yang terjadi pada Jumat (22/2/2019). Devy mengatakan, ada dua tipe erupsi yang mungkin terjadi di Gunung Agung.

Pertama erupsi tipe berupa aliran lava ke dalam kawah (efusif) maupun eksplosif lontaran lava pijar maupun abu (eksplosif).

"Indikasi untuk terjadinya erupsi yang besar atau yang setara dengan November 2017 lalu masih belum teramati," kata Devy.

Analisis data komprefensif dari jaringan peralatan pemantauan Gunung Agung menunjukkan bahwa dalam beberapa hari terakhir ini terjadi peningkatan aktivitas magmatik di dalam tubuh gunung. Sehingga erupsi yang terjadi adalah sebuah keniscayaan dan wajar terjadi.

Melihat kondisi Gunung Agung saat, potensi untuk kembali meletus masih mungkin terjadi.

"Pasca-erupsi ini, Gunung Agung masih tetap berpotensi untuk erupsi kembali," kata Devy.

Dia menambahkan, letusan pada Jumat sore sesungguhnya terjadi dua kali, yaitu pada pukul 16.31 Wita dengan ketinggian 700 meter di atas puncak dan pada pukul 17.01 Wita dengan ketinggian 300 meter di atas puncak.

Dampak erupsi berupa lontaran maupun hujan abu terjadi di sekitar area kawah. Kolom erupsi teramati condong ke timur, namun arah angin sendiri ke Barat sehingga abu vulkanik berpotensi bergerak ke barat.

https://regional.kompas.com/read/2019/02/22/20035331/pvmbg-sebut-gunung-agung-belum-tunjukkan-gejala-letusan-besar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke