Salin Artikel

BPPTKG Pastikan Kubah Lava Gunung Merapi Masih Stabil

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta memastikan kondisi kubah lava saat ini dalam kondisi stabil.

Namun, kalau pun sebagian material kubah lava runtuh, BPPTKG memastikan jarak luncur tidak akan lebih dari 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi.

"Kondisi kubah lava sampai saat ini masih stabil," ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Hanik Humaida dalam jumpa pers, Kamis (21/2/2019).

Dari data BPPTKG Yogyakarta, volume kubah lava terhitung pada tanggal 22 Januari 2019 sebasar 461.000 meter kubik.

Material ekstrusi lava sebagian besar langsung meluncur membentuk guguran lava atau awan panas guguran.

"Kalau ada ekstrusi magma, kemudian akan meluncur ke arah Kali Gendol berupa awan panas. Tetapi sampai saat ini masih stabil," ungkapnya.

Sementara itu, Kasi Gunung Merapi Agus Budi Santoso menambahkan, sebenarnya sampai saat ini jarak luncur masih berada di dalam radius 3 kilometer sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.

"Apa yang dikhawatirkan dari kubah ini sebanarnya tidak perlu, karena dari perhitungan kami, jika sebagian besar material kubah lava ini runtuh, tidak melampaui 3 kilometer," tegasnya.

Agus mengatakan, justru yang ditakutkan adalah adanya percepatan dari suplai magma yang baru. Namun, sampai saat ini belum terlihat indikasi ke arah tersebut.

"Yang kami khawatirkan sebenarnya kalau ada percepatan dari suplai magma yang baru, tetapi itu akan ada indikasinya. Sejauh ini tidak ada indikasi ke arah tersebut," tambahnya.

Sampai dengan saat ini status Gunung Merapi masih Waspada Level II. Rekomendasi BPPTKG Yogyakarta masih sama yakni 3 kilometer dari puncak dikosongkan dari aktivitas penduduk. 

https://regional.kompas.com/read/2019/02/21/19265451/bpptkg-pastikan-kubah-lava-gunung-merapi-masih-stabil

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke