Salin Artikel

5 Fakta Kebakaran Maut di Sukabumi, Diduga Aksi Bakar Diri hingga Warga Tolak Jenazah Pelaku

KOMPAS.com — Peristiwa kebakaran di Kampung Sukasirna RT 003 RW 013 Desa Cikembar, Sukabumi, Jawa Timur, berbuntut panjang.

Polisi menduga kebakaran yang menewaskan satu keluarga tersebut merupakan aksi bunuh diri Jamal (37). Jamal diketahui turut menjadi korban meninggal bersama istrinya, Iis (28), dan anaknya, PR (10).

Satu korban lain, Desi Suwangsih (29) dapat lolos dari maut saat kebakaran terjadi.

Sementara itu, warga Desa Sukasirna menolak pemakaman Jamal di desa.

Berikut ini fakta lengkapnya:

Berdasarkan keterangan yang dihimpun Kompas.com di lokasi kebakaran, diperkirakan kebakaran terjadi pada Rabu (20/2/2019) pukul 02.00.

Api diduga berasal dari salah satu kamar di dalam rumah yang dihuni Jamal dan saudaranya. Api terus membesar hingga menghanguskan seluruh bangunan dan isinya.

Tiga korban meninggal dunia, yakni Jamal (37) dan istrinya, Iis (28), serta anak mereka berinsial PR (10). Korban selamat bernama Desi Suwangsih (29).

Api dapat dipadamkan dengan menggunakan alat seadanya secara bergotong royong oleh masyarakat dan unsur Muspika Cikembar.

Dua mobil pemadam kebakaran (damkar) juga tiba di lokasi. Namun, mobil kesulitan masuk karena lokasi jauh dari jalan raya.

"Penyebab kebakaran masih dalam kajian pihak kepolisian," kata Daeng Sutisna, Koordinator Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) Penanggulangan Bencana BPBD Kabupaten Sukabumi, dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Rabu.

Desi Suwangsih (29) mengatakan, api diduga berasal dari kamar yang ditempati Jamal, Iis, dan anak pasangan tersebut.

"Saya sedang tidur, lalu terbangun karena mendengar suara teriakan. Pas saya keluar kamar, di kamar Iis sudah ada api membesar," ungkap Desi kepada wartawan di lokasi kejadian, Rabu.

Desi langsung menyelamatkan diri keluar rumah dan mencari pertolongan warga sekitar.

"Saya keluar dan berteriak-teriak meminta pertolongan," katanya.

Mobil pemadam kebakaran tidak bisa masuk ke lokasi kebakaran karena akses sempit sehingga akhirnya diparkir di persimpangan jalan.

"Rumah yang kebakaran itu dihuni oleh anak kandung saya Desi, anak angkat saya Iis dan PR anaknya Iis, serta suaminya Jamal," kata Ketua RT 003 RW 013 Jajun (52) sekaligus pemilik rumah.

Pihak kepolisian menduga kebakaran terjadi karena aksi bunuh diri yang dilakukan Jamal. Pelaku dan korban diduga melakukan aksi bunuh diri dengan menyiramkan bensin.

Hal itu berdasarkan hasil penyelidikan sementara di mana polisi mendapatkan informasi bila korban Jamal pernah mengungkapkan niatnya akan bunuh diri kepada istrinya beberapa waktu sebelumnya.

"Penyebabnya masih diselidiki. Namun, hasil interogasi, ada saksi yang menjelaskan bila korban J pernah SMS kepada istrinya akan bunuh diri," kata Kepala Unit Reskrim Polsek Cikembar Iptu Deni Miharja kepada wartawan saat ditemui di Polsek Cikembar, Rabu siang.

Dia menuturkan, hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) juga tercium bau bensin yang berasal dari jenazah korban.

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, posisi korban Jamal dengan Iis berdekatan. Diduga kuat Jamal memegang tubuh Iis, sedangkan anak mereka yang ikut jadi korban berada sekitar satu meter dari keduanya.

"Diduga korban J bunuh diri dengan menyiramkan bensin dan membakarnya," katanya.

Ketiga jenazah langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekarwangi Cibadak. Polisi mencari barang bukti lain.

"Kami juga mencari barang bukti lain di TKP, seperti handphone untuk mengecek SMS atau kejadian sebelumnya, tetapi kesulitan karena bangunan dan isinya semua hangus terbakar," ujar Deni.

Deni menegaskan, pihaknya baru sebatas pada dugaan bunuh diri dalam kasus ini, belum sampai pada kesimpulan.

Ketua RW 013 Desa Cikembar, Kecamatan Cikembar, Sukabumi, Farid Effendi (43) mengatakan, masyarakat menolak jenazah Jamal.

Menurut rencana, korban kebakaran akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sukasirna, Sukabumi.

Penolakan itu disebabkan masyarakat geram dengan tindakan Jamal yang diduga membakar rumah milik ayah angkat istrinya. Kebakaran itu mengakibatkan istri Jamal, Iis, dan anaknya ikut tewas.

"Semua warga dan tokoh masyarakat kompak menolak pemakaman bagi korban yang pria," kata Farid saat berada di lokasi kejadian, Rabu (20/2/2019).

Ayah angkat Iis, Jajun, mengatakan, dia merasa geram dengan tindakan Jamal yang turut menewaskan Iis. Jajun juga kesal karena tindakan Jamal yang juga membuat rumah miliknya hangus terbakar.

"Saya sekeluarga menolak pemakaman korban yang pria di kampung ini karena perbuatannya biadab sekali. Padahal, awalnya saya belas kasihan sama dia, tapi akhirnya begini," ujar Jajun kepada Kompas.com.

https://regional.kompas.com/read/2019/02/21/14231171/5-fakta-kebakaran-maut-di-sukabumi-diduga-aksi-bakar-diri-hingga-warga-tolak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke