Salin Artikel

Mencicipi Sensasi Kopi "Wine" Liberika Rasa Nangka di Kendal

KENDAL, KOMPAS.com- Kopi wine dari jenis kopi Liberika di Kabupaten Kendal Jawa Tengah, kini sedang banyak diminati oleh para pecinta kopi. Salah satu penyebabnya, selain rasanya juga dikarenakan mempunyai aroma nangka. Ada sensasi tersendiri, ketika meminum kopi wine Liberika ini.

Seperti yang diakui oleh pecinta kopi asal Jakarta, Catur (35). Lelaki yang baru beberapa bulan tinggal di Semarang ini, harus rela pergi ke Desa Mlatiharjo, Patean Kendal, untuk bisa menikmati kopi tersebut.

“Hem, rasa dan aromanya memang luar biasa. Lain dari kopi yang lain,” kata Catur, usai menyeruput kopi di kedai kopi milik kelompok tani kopi di Patean, Selasa (19/02).

Catur mengaku kalau dirinya sudah pernah mencicipi kopi wine dari beberapa daerah, di antaranya Aceh, Bali, dan Lampung. Tetapi, rasa dan aroma kopi di beberapa daerah itu, berbeda dengan kopi wine Liberika Kendal.

“Yang membedakan terutama aromanya. Kalau rasanya hampir sama,” tambahnya.

Hampir sama dengan Catur, Taruno (37), pecinta kopi asal Kaliwungu, mengaku kalau dirinya baru kali ini meminum kopi yang rasanya lain dari kopi yang pernah ia minum. Selain segar di badan, aromanya juga sedap.

“Saya sering mendengar kopi beraroma nangka. Saya baru kali ini merasakan langsung,” tambahnya.

Menurut Taruno, ia datang ke Patean, hanya mengantarkan teman-temannya dari Semarang, yang ingin merasakan kopi wine Liberika.

“Rasanya memang luar biasa,” jelasnya.

Pembuat kopi wine Liberika asal Desa Mlatiharjo, Patean Kendal, Eko Siswanto, mengatakan kalau dirinya sudah cukup lama memproduksi kopi wine Liberika.

Kopi ini, akunya, hanya dibeli oleh orang-orang tertentu saja. Sebab cara menghidangkannya lain, kalau dibandingkan dengan kopi bubuk biasa.

“Wine kopi biasanya diseduh dengan air mendidih dan menggunakan teknik penyeduhan V60 yang menghasilkan kopi tanpa ampas,” ujarnya.

Eko, jelasnya mempunyai kelompok tani kopi Gunung Prau. Sebab, tumbuh di lereng Gunung Prau. Harga kopi wine Liberika yang ia produksi, 100 gramnya Rp 50 ribu. Pembelinya banyak yang berasal dari luar kota. Kebanyakan dari Semarang, Jakarta, Bandung

“Kami juga memproduksi kopi Arabika dan Robusta. Harganya 250 gram untuk jenis kopi Arabika, 60 ribu rupiah dan untuk Robusta 35 ribu rupiah,” tambahnya.

Menurut Eko, dirinya menyediakan minuman kopi gratis bagi pembeli kopinya.

“Sekalian untuk icip-icip,” katanya sambil tersenyum.

Salah satu pengurus kelompok petani kopi gunung Prau Kendal, Widodo, mengatakan kopi Liberika adalah kopi khas Kendal, yang mempunyai aroma buah nangka.

Tanaman kopi itu, dibawa oleh penjajah Belanda dan ditanam di daerah Patean dan sekitarnya yang mempunyai ketinggian sekitar 400 sampai dengan 600 meter di atas permukaan air laut.

“Jenis kopi wine memang lagi ngetren. Banyak petani kopi yang memproduksi kopinya menjadi kopi wine. Terutama jenis kopi Liberika,” jelasnya. 

https://regional.kompas.com/read/2019/02/19/16543021/mencicipi-sensasi-kopi-wine-liberika-rasa-nangka-di-kendal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke