Salin Artikel

4 Fakta Polemik Puisi Fadli Zon "Doa yang Ditukar", Diprotes Santri hingga Desakan Minta Maaf

Puisi tersebut dianggap telah menyindir Mbah Moen yang membacakan doa ketika menerima kunjungan Presiden Joko Widodo di Pondok Pesantren Al-anwar, Karangmangu, Rembang, Jawa Tengah pada Jumat (1/2/2019).

Sementara itu, Ketua PBNU, Kiai Said Aqil Siradj menuding Fadli Zon telah melecehkan Mbah Moen.

Berikut ini fakta di balik polemik puisi Fadli Zon:

Mereka melakukan longmarch dari Kantor Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Karawang, Jalan Dewi Sartika-Jalan Ahmad Yani hingga Masjid Agung Karawang, Jumat (15/2/2019).

Aksi ini sebagai respon atas puisi Fadli Zon yang berjudul "Doa yang Ditukar".

"Kami mendesak Fadli Zon memohon maaf secara langsung kepada Kiai Haji Maimun Zubair dan juga melalui media nasional," ujar Ketua PCNU Karawang Ahmad Ruhiyat Hasby di depan Kantor Pemkab Karawang, Jumat.

Pihaknya juga meminta identitas politiknya dengan memberikan pernyataan yang beradab, tidak memporak-porandakan idetitas keagamaan, dan keislaman dengan cara membabi buta melakukan serangan kepada sesepuh NU.

Meski keluarga meminta polemik puisi Fadli Zon disudahi, Ruhiyat menyebut Mbah Moen milik semua warga Nahdiyin.

"Ya NU marah, NU marah, Kiai Maimun dilecehkan," kata Said, usai menghadiri acara Rakornas ke-IV NU Care-Lazisnu di Ponpes Pangeran Diponegoro, Sleman, Jumat (15/02/2019).

Said Aqil mengatakan, Fadli Zon sebagai yang lebih muda seharusnya menghormati orang yang lebih tua. Apalagi, KH Maimun Zubair merupakan salah satu tokoh ulama. 

"Allah saja itu menghormati orang yang usianya sudah lebih dari 80 tahun. Ada manusia, masih muda, melecehkan orang tua, orang itu beradab apa tidak," tegasnya.

Seperti diketahui, doa Mbah Moen menjadi pembicaraan karena sempat mencantumkan nama calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto. Padahal, ketika itu Mbah Moen berdoa di samping calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo.

Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy kemudian membuat video klarifikasi atas hal itu.

Setelah itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon membuat puisi berjudul "Doa yang Ditukar".

"Doa tidak untuk dipolemikkan. Doa tidak untuk dipuisikan. Tidak untuk diributkan," ujar TGB di Posko Cemara, Kamis (7/2/2019).

Sumber: KOMPAS.com (Fabian Januarius Kuwado, Jessi Carina, Wijaya Kusuma, Farida Farhan)

https://regional.kompas.com/read/2019/02/16/10330061/4-fakta-polemik-puisi-fadli-zon-doa-yang-ditukar-diprotes-santri-hingga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke