Petugas Balawista Patai Kuta Ketut Ipel saat dihubungi, Rabu (6/2/2019), mengatakan, lumba-lumba tersebut sempat terlihat berenang di perairan dangkal dalam 5 hari terakhir.
Pertama kali terlihat di Pantai Legian. Kemudian berenang ke arah pantai Kuta.
"Pertama saat dilihat berenang di sekitar Pantai Legian, lalu ke selatan menuju Pantai Kuta, " kata Ipel.
Pergerakan lumba-lumba tersebut terus dipantau petugas. Hingga Senin lalu, lumba-lumba sempat mendekati bibir pantai.
Petugas kemudian menyelamatkan lumba-lumba itu dan memindahkannya ke perairan dalam. Namun, pada Selasa pagi, warga dan petugas menemukan lumba-lumba mati di pantai.
"Sempat diselamatkan sampai akhirnya ditemukan mati di pantai," kata Ipel.
Terdapat goresan di kulit lumba-lumba tersebut. Ipel menduga, goresan itu akibat bangkai lumba-lumba terseret arus dan bergesekan dengan karang atau benda tajam lain.
Menurut Ipel, kondisi ini jarang terjadi. Apalagi ada lumba-lumba berenang tidak dalam kawanan.
"Lumba-lumba biasanya kan berenangnya berkelompok, mungkin yang ini sakit makanya terdampar ke pantai," kata Ipel.
https://regional.kompas.com/read/2019/02/06/15463421/seekor-lumba-lumba-ditemukan-mati-di-pantai-kuta