Salin Artikel

Makna di Balik Angpau pada Perayaan Hari Raya Imlek

Bagi-bagi angpau saat Imlek sudah menjadi tradisi turun-temurun. Sama seperti tradisi khas Imlek lainnya seperti menghias rumah dengan ornamen warna merah atau menyantap makanan yang manis-manis bersama keluarga.

Ketua Umum Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) Budi Santoso Tanuwibowo mengatakan, ada makna khusus mengapa saat Imlek ada tradisi bagi-bagi angpau.

"angpau merupakan simbol peduli sesama, bentuk kepedulian dan berbagi kegembiraan antar-sesama terutama yang belum mampu," kata Budi saat dihubungi Kompas.com via telepon, Senin (4/2/2019).

Bagi-bagi angpau saat Imlek, kata dia, sejatinya dilakukan sejak seminggu sebelum perayaan Imlek, atau saat Hari Persaudaraan.

"Saat hari persaudaraan bukan hanya sembahyang saja, tapi memohon restu dan menyantuni saudara yang akan merayakan Imlek namun dalam kondisi kekurangan, saat inilah tradisi bagi-bagi angpau dilakukan," ujar dia.

Menurut Budi, tradisi bagi-bagi angpau ini sudah berlangsung sejak ribuan tahun silam, dan memang tercatat dalam kitab Agama Konghucu.

Bagi-bagi angpau juga diyakini sebagai hal berbeda, yakni untuk memperlancar rezeki dengan memberi kepada orang lain.

Pemberian untuk orang lain saat Imlek ini tidak hanya berupa uang saja, tetapi juga bisa dalam bentuk makanan.

Namun saat ini, angpau lebih identik dengan uang dalam amplop berwarna merah. Soal berapa jumlahnya, Budi menyebut tidak ada patokan resmi.

"Itu kan hanya simbol saja, jadi berapa pun boleh, dan tidak ada harus lebih besar jumlahnya dibandingkan dengan nominal angpau yang diberikan Imlek sebelumya," pungkas dia.

https://regional.kompas.com/read/2019/02/04/20170011/makna-di-balik-angpau-pada-perayaan-hari-raya-imlek

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke