Salin Artikel

Nyala Lampu Teras Jadi Petunjuk Pencuri untuk Beraksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Lampu teras yang masih menyala di siang hari menjadi petunjuk bagi pencuri untuk melakukan aksinya.

Lampu di teras rumah yang masih menyala saat siang diyakini para pencuri jika rumah tersebut sedang tidak berpenghuni.

Karena kondisi rumah sedang kosong, para pencuri bebas melakukan aksinya untuk menguras isi rumah.

Modus pencurian tersebut terungkap setelah Kepolisian Resor (Polres) Jombang Jawa Timur, meringkus 3 orang komplotan pencuri spesialis rumah kosong.

Ketiganya ditangkap polisi pada Minggu lalu. Pada awal Januari, mereka beraksi di salah satu rumah warga di wilayah Mojoagung Kabupaten Jombang.

Kasat Reserse dan Kriminal Polres Jombang Ajun Komisaris Polisi Azi Pratas Guspitu mengungkapkan, ketiga pelaku pencurian spesialis rumah kosong tersebut diringkus polisi setelah beraksi di dua lokasi di wilayah Jombang.

Salah satu rumah warga yang disatroni ada di wilayah Mojoagung Kabupaten Jombang. Saat itu, para pelaku berhasil menggasak isi rumah korban, termasuk beberapa barang berharga dan cek senilai miliaran rupiah.

"Di Jombang ada dua TKP (Tempat Kejadian Perkara), tapi masih kami kembangkan," ungkap Azi Pratas, Kamis (31/1/2019).

Selain di Jombang, aksi komplotan tersebut juga dilakukan di daerah lain dengan modus yang sama.

"Pengakuannya sudah sering," lanjut Azi Pratas.

Bahkan, ujar Azi Pratas, ketiganya merupakan residivis untuk kasus yang sama. Mereka pernah beraksi di Malang dan Bali.

Ditambahkan, komplotan pencuri dengan sasaran rumah yang ditinggalkan pemiliknya tersebut adalah Fatchur Rahman (29) dan istrinya, serta Lucky Lestyono Insidenta (39).

Berdasarkan hasil pemeriksaan polisi, Fatchur Rahman dan istrinya memiliki alamat tinggal di Desa Terung Wetan, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo.

Sementara Lucky Lestyono Insidenta, memiliki alamat tinggal di wilayah Jemur Gayungan, Kota Surabaya.

Deteksi Rumah Kosong dari Lampu Teras

Azi Pratas Guspitu mengungkapkan, kawanan pencuri itu beraksi di siang hari. Untuk mendeteksi rumah kosong, mereka terlebih dulu memantau kondisi lampu teras rumah.

"Modusnya pelaku ini melihat lampu teras di perumahan, apabila rumah tersebut di siang hari lampunya nyala, pelaku lalu mengecek rumahnya kosong atau tidak," tuturnya.

Dalam aksinya, lanjut Azi Pratas, komplotan ini bekerja cukup rapi dengan masing-masing memiliki peran dan tugas yang jelas untuk memuluskan aksi.

Saat menyatroni rumah korban, Fatchur dan istrinya berada di dalam kendaraan untuk memantau situasi. Sedangkan Lucky mendatangi rumah dan mengecek dengan berpura-pura mengetuk pintu.

Jika tidak ada jawaban, Lucky masuk melalui pintu yang dicongkel dengan linggis.

"Alat congkel yang digunakan linggis," ungkap Azi Pratas.

Pelaku ini, lanjut dia, sekaligus bertindak sebagai eksekutor untuk mengambil barang-barang dari dalam rumah korban.

Di luar rumah, kata Azi Pratas, Fatchur bersiaga di depan kemudi mobil sembari memantau situasi sekitar. Sementara istrinya bertugas berkomunikasi dengan Lucky jika di luar ada kondisi bahaya.

Tugas lain yang dipegang istri Fatchur yakni mencairkan cek hasil curian.

"Yang perempuan tugasnya mencairkan cek," kata Azi Pratas.

Dari tangan para tersangka pencurian spesialis rumah kosong tersebut, polisi menyita sebuah linggis, mobil jenis Honda Brio bernomor polisi L 1993 IY yang digunakan untuk beraksi, serta sepuluh cek BCA.

Selain itu, polisi juga mengamankan 17 bilyet Giro BCA, sebuah cincin emas, dan sebuah baju serta celana.

Adapun cek yang diamankan polisi dari pelaku, nilainya mencapai Rp 2 miliar. Polisi juga mengamankan uang tunai Rp 20 juta.

Azi Pratas menjelaskan, para tersangka dijerat dengan pasal 363 ayat 1 ke 4e dan ke 5e KUHP tentang pencurian disertai pemberatan dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara.

https://regional.kompas.com/read/2019/01/31/21281751/nyala-lampu-teras-jadi-petunjuk-pencuri-untuk-beraksi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke