Salin Artikel

Dari Arya Permana hingga Sunarti, Ini Tiga Kasus Obesitas di Karawang

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang Nurdin Hasanudin mengungkapkan, pihaknya tidak mengetahui secara pasti berapa jumlah penderita obesitas di Karawang.

Hanya saja, ada beberapa yang ditangani Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang dalam beberapa waktu terakhir.

"Ada Arya Permana yang termasuk berhasil, dan Yudi Hermanto, serta ini (Sunarti)," kata dia.

Meski belum memiliki data, Nurdin menyebut Pemkab Karawang pada tahun ini akan kembali melakukan pendataan keluarga sehat.

Pendataan ini sudah dilakukan tahun 2018 lalu dan berhasil mencatat kondisi kesehatan 37 persen warga Karawang.

"Tahun ini akan dilakukan kembali. Dengan begitu nanti akan ada catatan kondisi kesehatan warga," kata Nurdin.

Apalagi, pemerintah juga tengah menggalakkan program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).

Di dalam program tersebut, pemkab mengkampanyekan perilaku hidup sehat, pola makan sehat, dan rutin memeriksakan kesehatan setiap enam bulan sekali.

Berikut tiga kasus obesitas yang mencuat di Karawang:

Ke halaman selanjutnya

Pipinya semakin tirus dan dia semakin bersemangat melakukan sejumlah aktivitas, sebut saja jalan sejauh 2 kilometer dan mengendarai sepeda motor.

Bocah yang saat ditemui pada Senin (23/7/2018) duduk di kelas VI SDN Cipurwasari, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, itu juga semakin sering tersenyum dan tertawa.

Penurunan berat badan Arya ditempuh dengan berbagai upaya, di antaranya memjuhi makanan manis, menjaga pola makan, hingga operasi penyempitan lambung.

Ade Somantri, ayah Arya, mengatakan, Arya telah menjalani operasi penyempitan lambung di RS Omni Alam Sutera, Tangerang, pada April 2017 lalu. Itu yang menyebabkan Arya saat ini gampang kenyang.

"Lambungnya hanya disisakan 30 persen dari ukuran semula," ujar Ade.

Ke halaman selanjutnya

Yudi sempat putus asa dengan penyakit obesitas yang dideritanya. Sebab, di tengah keterbatasan ekonomi, berat badannya justru naik menjadi 310 kilogram.

Yudi kemudian mendapat bantuan berobat oleh Pemkab Karawang.

Hanya saja, Yudi dinyatakan telah tiada pada Minggu (10/12/2017) subuh, setelah mengalami sesak napas dan kejang-kejang.

Yudi meninggal setelah sempat sepekan mendapat perawatan di RSUD Karawang.

Ke halaman selanjutnya

"Di kasur, jarang ke luar (rumah), kalau ada penjual bakso dan mie, beli," akunya.

Narti mengaku makan nasi dua kali sehari. Hanya saja, ia kerap "ngemil" mie dan bakso. Kebiasannya itu juga ia ungkapkan kepada dokter RSUD Karawang.

"Suka ngemil mie dan bakso. Memang hobinya makan," kata Narti.

Perempuan 39 tahun itu, sebelumnya dikabarkan berbobot 200 kilogram hingga tidak bisa berjalan. Ia hanya tergolek seorang diri di rumahnya di Perum Terangsari, Desa Cibalongsari, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang.

Pasalnya, suami Narti bekerja di luar kota dan pulang hanya dalam waktu tertentu. Namun setelah ditimbang di RSUD Karawang, ternyata berat badan Narti, sebutan akrabnya, berat badannya 148 kilogram.

Hingga saat ini, dokter belum memberikan keterangan perihal kondisi kesehatan Narti, termasuk penyebab ia mengalami obesitas.

https://regional.kompas.com/read/2019/01/31/09581761/dari-arya-permana-hingga-sunarti-ini-tiga-kasus-obesitas-di-karawang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke