Polisi Kembali Olah TKP Mayat Terbakar di Spring Bed di Ogan Ilir

Hari ini, Selasa (22/1/2019), Tim Labfor Mabes Polri Cabang Palembang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) lanjutan di lokasi.

Dalam olah TKP itu polisi mengambil sejumlah barang yang diduga dapat dijadikan barang bukti untuk membuka kasus tersebut.

Tiba di lokasi di SP 2 KTM Sungai Rambutan tim labfor langsung melakukan olah tempat kejadian perkara dengan cara melakukan pemeriksaan terhadap lokasi tempat dimana mayat itu ditemukan.

Selain mengambil sejumlah foto di lokasi, sejumlah petugas perempuan juga mengambil sisa barang bukti dengan cara mencongkel tanah di lokasi mayat itu ditemukan, lalu dimasukkan ke dalam kantung plastik yang sudah disediakan.

Tidak hanya di lokasi mayat ditemukan, petugas labfor juga melakukan olah TKP pada sisa ranjang spring bed yang sudah di bawa ke mapolres ogan ilir.

Sementara Kasat Reskrim Polres Ogan Ilir AKP Malik Fajrin mengatakan, identitas mayat yang ditemukan secara pasti belum diketahui. Hari ini petugas medis dari Rumah Sakit Bhayangkara Palembang sedang melakukan otopsi.

Ia juga sudah mengajukan kepada tim medis untuk dilakukan tes DNA terhadap korban, sebab hari ini ada pihak yang datang ke Mapolres Ogan Ilir dan mengaku kehilangan keluarga. Untuk memastikan apakah mayat yang ditemukan memang keluarga yang mereka yang hilang maka perlu dilakukan tes DNA.

“Tadi pagi datang satu keluarga dari Desa Pedataran Kecamatan Gelumbang Muara Enim yang melapor kehilangan satu anggota keluarganya sejak Sabtu sore, dari ciri-ciri properti yang ditemukan pada jenazah saat olah TKP terutama anting-anting," katanya. 

"Mereka menduga jenazah itu adalah keluarganya yang hilang, namun demikian kita belum bisa memastikan maka itu kami meminta dilakukan tes DNA terhadap jenazah dan dari pihak keluarga yang mengaku kehilangan tersebut.” 

Kasat Malik Fajrin menambahkan, polisi dari Polres Ogan Ilir bersama tim dari Polda Sumsel dan Polsek Indralaya saat ini terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa pelaku yang membuang dan membakar mayat yang ditemukan warga tersebut.