Salin Artikel

BERITA POPULER NUSANTARA: Ba'asyir Segera Bebas hingga Nasib Kakek Penderita Stroke Dikerangkeng di Medan

KOMPAS.com - Berita rencana pembebasan tanpa syarat terpidana Abu Bakar Baasyir menyita perhatian para pembaca di Kompas.com sepanjang Jumat (19/1/2019).

Presiden Joko Widodo telah memerintahkan Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra untuk mengurus proses pembebasan pendiri Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki Sukoharjo tersebut.

Sementara itu, kisah tentang seorang kakek bernama Abdul Zalil (68) di Medan Amplas, Sumatera Utara, juga menjadi sorotan.

Abdul ditemukan dalam kondisi memprihatinkan di sebuah ruangan sempit di belakang rumah kontrakan anaknya sendiri, Rahmadani (28).

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

Terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir dinyatakan bebas tanpa syarat setelah Presiden Jokowi mengutus Yusril untuk mengurus proses pembebasan.

Abu Bakar Ba'asyir akan meninggalkan Lembaga Pemasyarakatan Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, awal minggu depan setelah syarat-syarat administrasi pembebasan diselesaikan.

Yusril mengatakan, pembebasan Ba'asyir berdasarkan pertimbangan kemanusiaan dan juga kondisi kesehatannya.

"Jadi pertimbangan Pak Jokowi memberikan pembebasan ini adalah semata-mata pertimbangan kemanusiaan. Dan, usia beliau yang sudah lanjut serta pertimbangan beliau juga seorang ulama yang dihormati," ucap Yusril seusai bertemu Ba'asyir di Lapas Gunung Sindur, Jumat (18/1/2019).

Baca selengkapnya: Abu Bakar Ba'asyir Dibebaskan Tanpa Syarat

 

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto mengatakan, Abdul menderita stroke dan diasingkan oleh anaknya sendiri, Rahmadani (28), di dalam kerangkeng.

Dia tinggal bersama dengan putrinya, Rahmadani dan menantunya, Tasmoni (33). Rumah yang mereka tempati merupakan rumah kontrakan dengan dua kamar tidur dan satu kamar mandi. Ukurannya relatif kecil.

Sebelum mengidap penyakit tersebut, ayahnya tidur di kamar tidur. Rahmadani mengaku, dia dan suaminya seringkali dibuat repot karena kotoran ayahnya melumuri lantai, bahkan sampai ke dinding kamar.

Tak tahan menghadapi itu, mereka berdua kemudian membuatkan satu kamar khusus di bagian belakang rumah untuk tempat ayah mereka.

Baca selengkapnya: Viral, Foto Kakek di Medan Dikerangkeng Anak Kandung dan Tidur Tanpa Pakaian dan Foto Kakek Dikerangkeng Tanpa Pakaian Viral, Ini Penjelasan Lengkap Anak Kandung

 

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) memberikan peringatan dini mengenai pasang maksimum air laut di beberapa wilayah Indonesia untuk beberapa hari ke depan.

Kondisi pasang maksimum air laut ini disebutkan karena adanya fenomena supermoon (posisi perigee atau jarak terdekat bulan terhadap bumi) disertai dengan bulan purnama. Peringatan ini berlaku mulai Sabtu (19/1/2019) hingga Selasa (22/1/2019).

Menurut BMKG, kondisi ini juga dapat berdampak terhadap terganggunya transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas petani garam, dan perikanan darat, serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan.

Baca selengkapnya: Fenomena "Supermoon", BMKG Ingatkan Pasang Maksimum di Wilayah Ini

 

Mulai 17 Januari 2019, PT Kereta Api Indonesia ( KAI) memberlakukan aturan baru check-in.

Penumpang yang telah mendapatkan bukti pembelian tiket berupa blanko tiket putih, e-mail notifikasi, struk, dan e-ticket dapat melakukan check-in (mencetak boarding pass).

“Bisa check-in di counter di semua stasiun online yang melayani KA ( kereta api) jarak jauh,” kata Manager Humas PT KAI Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung, Joni Martinus, dalam rilisnya, Jumay (18/1/2019).

Joni mengatakan, check-in di seluruh stasiun online ini hanya dapat dilakukan mulai H-7 hingga H-1 (24 jam) sebelum keberangkatan kereta.

Baca selengkapnya: Mulai 17 Januari 2019, Penumpang KAI Bisa "Check-in" di Semua Stasiun "Online"

 

Ester Lilik Wahyuni (51), bos usaha laundry yang ditemukan tewas terbungkus kain seprai di Jalan Romokalisari Surabaya, ternyata dibunuh dua karyawannya sendiri.

Polisi mengidentifikasi pembunuh bos laundry itu setelah memeriksa saksi dan menganalisa barang bukti yang ada.

"Dalam kasus ini penyidik mengeluh minimnya saksi, namun dengan dianalisa dengan jeli, fakta itu akhirnya terungkap," kata Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan, Jumat (18/1/2019).

Baca selengkapnya: Bos Laundry di Surabaya Dibunuh 2 Karyawannya Sendiri

 

Sumber: KOMPAS.com (Achmad Faizal, Reni Susanti, Mela Arnani, Ramdhan Triyadi Bempah)

https://regional.kompas.com/read/2019/01/19/08012261/berita-populer-nusantara-baasyir-segera-bebas-hingga-nasib-kakek-penderita

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke