Salin Artikel

Pertanyaan Rizal Ramli tentang Kartel Pangan kepada Jokowi dan Prabowo

Menurut dia, komitmen calon presiden soal pemberantasan kartel itu penting didengar oleh masyarakat jelang Pilpres yang kurang 3 bulan lagi.

Dia mengaku, bertemu langsung dengan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto.

Dia berkata kepada Prabowo, jika pada April nanti Prabowo menang, taipan-taipan impor pangan akan datang kepada Prabowo dan orang-orang dekatnya dengan membawa uang triliunan rupiah.

"Lalu Pak Prabowo bilang kepada saya, bahwa dia setelah keluar dari TNI, dia menjadi ketua umum HKTI. Jika dia membela kartel pangan, sama saja dia menembak kakinya sendiri. Itu bagus," kata Rizal Ramli, saat menghadiri Halaqoh Ekonomi, di Surabaya, Rabu (16/1/2019).

Hal yang sama, kata dia, sudah disampaikan kepada calon presiden Jokowi melalui media.

"Saya tanya Pak Jokowi apa masih mau terusin sistem kuota impor seperti yang dilakukan sekarang atau tidak. Kalau masih mau terusin bilang, biar rakyat tidak pilih lagi di Pilpres nanti," ujar Rizal.

Dia mengapresiasi Jokowi di awal memimpin, berkomitmen pada kedaulatan pangan. Tapi, lanjut dia, komitmen itu dirubah dengan melantik menteri yang gemar impor.

"Akhirnya impor garam berlebihan 1,5 juta ton, gula 2 juta ton, dan beras 1 juta ton," ujar dia.

Total nilai impornya, kata mantan Menko Perekonomian era Gus Dur itu, mencapai Rp 23 triliun, atau hampir sama dengan 2 kali anggaran Kementerian Pertanian.

"Kalau Jokowi ingin menang, harus merubah sistem kuota impor, paling tidak mengganti menteri-menteri yang doyan impor," ujar dia.

https://regional.kompas.com/read/2019/01/17/06472691/pertanyaan-rizal-ramli-tentang-kartel-pangan-kepada-jokowi-dan-prabowo

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke