Salin Artikel

Bupati: Tugas di Puncak Papua, TNI dan Polri Harus Selalu Siaga

Hal itu dikatakannya mengingat Kabupaten Puncak dan Kabupaten Puncak Jaya merupakan daerah paling rawan di Papua, dari aksi kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang tak segan-segan menembak anggota TNI dan Polri, hingga mengganggu proses pembangunan.

Willem Wandi bercerita KKB di antara Puncak dan Puncak Jaya yang dipimpin Kelenak Telenggen memiliki anggota sebanyak 300-500 orang yang dilengkapi dengan persenjataan lengkap siap tempur, atau senjata yang dirampas dari anggota TNI dan Polri.

“Semua orang di Papua tahu, Kabupaten Puncak dan Puncak Jaya sangat rawan. Makanya momentum pertemuan dengan anggota TNI dan Polri yang bertugas di sana, selalu saya minta untuk siap siaga kapan pun dalam bertugas dan tak boleh sedikit pun kita lengah,” kata Willem, Rabu (9/1/2019).

“Sebagai pemerintah tentunya kita, Pemda, TNI, dan Polri, tak boleh kalah dari para kelompok KKB yang kerap mengganggu jalannya pemerintahan serta menciptakan gangguan keamanan terhadap masyarakat,” tegas dia.

Willem menceritakan, setiap ada aksi penembakan, selalu berdampak kepada jalannya roda pemerintahan dan perekonomian, yang berdampak terhadap masyarakat.

“Kami pemerintah selalu berupaya merangkul para kelompok KKB untuk tak mengganggu keamanan. Tahun 2017-2018, daerah kami aman dan tak ada gangguan. Hanya saja sangat saya sayangkan di awal tahun 2019 ini, kontak senjata antara KKB dengan TNI terjadi,” ujar dia.

KKB yang dipimpin Kelenak Telenggen pada tahun 2014 silam menembak lima anggota Polri dan empat warga sipil hingga tewas di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak.

Tahun 2015, mereka menyerang Polsek Sinak dan menewaskan tiga anggota Polri dan satu terluka.

Lalu tahun 2016, mereka menyerang karyawan PT Moderen yang melaksanakan pembangunan Jalan di Sinak, empat orang warga sipil meninggal dan 2 alat berat dibakar.

https://regional.kompas.com/read/2019/01/09/18570421/bupati-tugas-di-puncak-papua-tni-dan-polri-harus-selalu-siaga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke