Salin Artikel

Keluarga Menanti Kepulangan Alvi, Pendaki yang Hilang di Gunung Lawu

Wanita itu tengah menanti kepulangan anak sulungnya itu setelah dikabarkan hilang saat mendaki Gunung Lawu Kabupaten Karanganyar sejak Rabu (2/1/2019) lalu.

"Saya terus berdoa, baca Al-Fatihah buat anak saya. Semoga cepat ketemu, selamat, tidak kenapa-kenapa. Mohon doanya," ungkap Marwati, ditemui di rumahnya, Jumat (4/1/2019).

Marwati menceritakan, Alvi pamit hendak mendaki gunung pada Minggu (30/12/2018) lalu, namun tidak bilang bahwa akan ke Gunung Lawu. Alvi buru-buru mengemas perlengkapan mendakinya lalu segera pamit dan mencium tangannya.

"Baru saja pulang membantu saya jualan dari pasar. Sampai rumah langsung kemas-kemas pamit mau naik gunung, gitu. Saya sudah suruh dia istirahat dulu tapi katanya keburu kemalaman," cerita Marwati.

Alvi berangkat bersama enam rekannya menuju Gunung Lawu, yang terletak di Karanganyar, Jawa Tengah mengendarai sepeda motor dengan berboncengan. Kepada saudaranya, kata Marwati, Alvi sempat memberi kabar kalau ban sepeda motornya bocor di daerah Boyolali.

"Alvi SMS sepupunya kalau ban motornya bocor, dan sedang cari tambal ban. Itu kontak terakhir kami dengan Alvi," ujar Marwati, yang didampingi adik Alvi, Rika Tri Nuraini (15).

Setelah itu Alvi tidak memberi kabar apapun, sampai pada Rabu (2/1/2019) jelang tengah malam, tim SAR yang ada di Gunung Lawu menelpon memberi kabar jika Alvi telah hilang dan mereka sedang melakukan pencarian.

Menerima kabar itu, ayah Alvi, Mulyadi (53) bersama adik Alvi, Nanang Pangestu (18), berangkat ke Karanganyar, Kamis (3/1/2019). Keduanya ditemani sejumlah relawan di Desa Mejing dan Kepala Desa Mejing, menuju basecamp Cemoro Sewu, Karanganyar.

"Bapak dan adiknya sudah ke sana, biar dapat informasi jelas. Tapi sampai sekarang juga belum ada kabar lagi. Katanya di sana memang cuaca buruk dan sulit sinyal," katanya.

Menurutnya, saat pamit Alvi memakai kaos lengan pendek dan tas selempang kecil persis seperti di foto-foto yang tersebar di media sosial.

Marwati kembali tidak bisa menahan air matanya. Ia menceritakan sosok Alvi yang sangat baik dimatanya. Alvi yang membantu dirinya bekerja berjualan gorengan di Pasar Tegalrejo Magelang setiap hari.

"Alvi itu sregep (rajin), bantu saya jualan untuk keluarga. Dia tidak mau melanjutkan sekolah setelah lulus SMA, cuma mau bantu saya. Dia sayang keluaraga," katanya terisak.

Rika Tri Nuraini, adik kandung Alvi, menambahkan bahwa kakaknya memang gemar mendaki gunung. Beberapa gunung di sekitar Magelang pernah didaki, seperti Merbabu, Prau, dan Andong. Sebelumnya ia belum pernah ke gunung Lawu.

"Setiap dia pergi mendaki, kakaknya mesti berpamitan, dan selalu pulang setelah selesai mendaki. Biasanya 2 hari sudah pulang," ungkap Rika.

Seperti diberitakan, Alvi dilaporkan hilang di Gunung Lawu Karanganyar. Informasi yang dihimpun tim SAR dari teman-teman Alvi, Alvi hilang setelah diajak balapan menuju puncak Lawu oleh seorang wanita asal Wonosobo. Wanita itu akan memberinya imbalan makan di Warung Mbok Yem yang ada di kawasan puncak.

Sampai Sabtu (5/1/2019) pagi, puluhan tim SAR dibantu polisi, warga, dan relawan, baik dari Karanganyar, Magelang sampai Magetan, masih melakukan pencarian terhadap Alvi.

https://regional.kompas.com/read/2019/01/05/11110271/keluarga-menanti-kepulangan-alvi-pendaki-yang-hilang-di-gunung-lawu

Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke