Aparat Polres Tana Toraja serta Unit Identifikasi mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah TKP yang dipimpin kepala SPK Aipda Zeth.
Kapolsek Tondon Nanggala Iptu Alwi mengatakan, berdasarkan hasil olah TKP, Boyo diduga bunuh diri dengan cara gantung diri pada Jumat (28/12/2018).
“Awalnya korban ditemukan oleh Alvin di dalam dapur, kemudian Alvin memanggil korban, lalu berlari keluar untuk memanggil orangtuanya, Edi Kanuru untuk melakukan pertolongan dengan melarikan ke puskesmas, namun saat di puskesmas korban sudah tidak bernyawa lagi dan dibawa kembali ke rumah,” katanya, Sabtu (29/12/2018).
Korban diduga bunuh diri lantaran gagal brangkat ke Jakarta.
“Dugaan sementara korban meninggal bunuh diri lantaran keinginannya untuk berangkat ke Jakarta gagal,” ucapnya.
Atas kejadian ini polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa seutas kabel telepon.
Orangtua korban, Sarnita Kanuru, terkejut dan menangis histeris melihat anaknya sudah tak bernyawa lagi.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Berikut daftar layanan konseling yang bisa Anda kontak maupun untuk mendapatkan informasi seputar pencegahan bunuh diri:
- Gerakan "Into The Light"
Facebook: IntoTheLightID
Twitter: @IntoTheLightID
Email: intothelight.email@gmail.com
Web: intothelightid.wordpress.com
- Save yourself
Facebook: Save Yourselves
Instagram: @saveyourselves.id
Line: @vol7047h
Web: saveyourselves.org
https://regional.kompas.com/read/2018/12/29/12025631/gagal-berangkat-ke-jakarta-mahasiswa-di-toraja-utara-bunuh-diri