Salin Artikel

116 Pengungsi Tsunami Selat Sunda di Labuan Terserang ISPA

Salah satu petugas kesehatan yang menangani pasien di posko induk ini, dokter Syilvianti, mengatakan setidaknya ada tujuh penyakit yang diidap oleh para pengungsi sejak hari pertama. Yang paling banyak diderita adalah Infeksi Saluran Pencernaan Atas atau ISPA.

"Paling banyak ISPA, kita punya data sekitar 116 pasien atau 29 persen menderita ISPA sejak kita mulai buka posko kesehatan pada Senin (24/12/2018) hingga Jumat (28/12/2018) siang hari ini," kata Sylvianti kepada Kompas.com, Jumat (28/12/2018).

Munculnya penyakit ISPA dalam list teratas, menurut Syilvianti dipengaruhi oleh posko pengungsian yang padat pengungsi. Area pengungsian yang cukup terbuka juga menjadi salah satu pemicu, dimana banyak polusi. Dan pemicu lainnya adalah belum terbebasnya posko pengungsian dari asap rokok.

Untuk itu, Sylvianti bersama tim kesehatan lainnya di posko ini, menekankan bagi para pengungsi untuk tidak merokok di sembarang area, mengingat ada banyak pengungsi yang terganggu serta anak-anak dan balita.

"Kita sudah pasang pengumuman larangan untuk merokok, sudah banyak yang paham, namun ada beberapa yang masih bandel merokok di area pengungsian," kata Sylvianti.

Selain polusi dari rokok, tempat pengungsian di Posko Labuan ini, masih minim tempat sampah. Kurangnya kebersihan, kata dokter dari MDMC RS Islam Jakarta Cempaka Putih ini, adalah pemicu banyak penyakit menyerang para pengungsi.

Selain ISPA, penyakit lain yang dikeluhkan oleh pengungsi antara lain nyeri lambung, hipertensi, dan juga demam.

"Banyak yang mengeluhkan nyeri lambung, bisa jadi pemicunya adalah pola makan yang kurang baik selama di pengungsian," pungkas dia.

https://regional.kompas.com/read/2018/12/28/17332661/116-pengungsi-tsunami-selat-sunda-di-labuan-terserang-ispa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke