Salin Artikel

Libur Panjang, "Rumah Patrick-Spongebob" Wonogiri Kebanjiran Pengunjung

Tak beda dengan pengunjung sebelumnya, warga berdatangan ke rumah batu milik Sutini lantaran penasaran setelah melihat rumah mirip tokoh kartun Patrick Sponge Bob viral di media sosial.

Tak hanya itu, pemilik rumah bekerjasama dengan pemuda karang taruna memberi tambahan fasilitas. Fasilitas berupa tangga kayu untuk pengunjung yang hendak naik ke atap rumah batu.

"Dahulu pengunjung mengeluh tidak bisa naik melihat atap rumah batu. Sekarang anak-anak hingga ibu-ibu sudah bisa naik semua karena sudah dipasang tangga kayu permanen," ujar Nurwono, putra Sutini yang dihubungi Kompas.com, Minggu (23/12/2018).

Di jam-jam sepi, rata-rata pengunjung yang datang menghabiskan waktu setengah hingga satu jam.

"Tetapi kalau ramai seperti datang dan pergi. Bahkan ada rombongan ibu-ibu yang datang menumpang naik bus datang ke rumah batu. Ibu-ibu banyak yang datang setelah melihat berita di media sosial," kata Nurwono.

Ia mengatakan, setelah viral di media sosial, pemuda karang taruna membuat gubuk-gubuk kecil dan tempat duduk mengelilingi rumah batu. Tak sekedar gubuk, pemuda setempat juga memasang aneka tulisan unik dimasing-masing gubuk.

Gubuk-gubuk yang dibangun dapat dijadikan spot foto bagi pengunjung yang datang ke rumah batu. Tak hanya itu, di dalam rumah batu juga dibuat spot khusus bagi pengunjung yang hendak mengabadikan momen berkunjung di rumah batu Patrick SpongeBob.

Selain membangun fasilitas gubuk, tempat duduk, penduduk setempat mulai berjualan minum dan makanan ringan melayani pengunjung yang datang di rumah batu.

Dana pembangunan gubuk dan tempat duduk berasal dari uang kotak sumbangan dari pengunjung yang datang. Dalam sehari kotak sumbangan dari pengunjung bisa mencapai Rp 1 juta bila ramai pengunjung. Bila sepi kotak amal bisa terisi Rp 300.000.

Hasil uang sumbangan itu, kata Nurwono, dijadikan modal untuk pembangunan taman di sekitar rumah batu. Dengan demikian, pengunjung yang datang akan menjadi lebih nyaman.

Selain pembangunan taman dan tangga, pemerintah berencana memperbaiki jalan agar akses menuju rumah batu lebih mudah. Jalan menuju rumah batu akan dibeton sehingga kendaraan bermotor masuk dengan mudah.

Nurwono menambahkan, setelah viral, Loso, pembuat rumah batu yang berada di Kalimantan meminta dikirimi foto dan video.

"Bapak saya minta dikirimi foto dan video karena senang rumah besutannya banyak dikunjungi orang," demikian Nurwono.

Diberitakan sebelumnya, dalam sepekan terakhir dunia maya dihebohkan dengan rumah batu mirip milik tokoh film kartun Patrick SpongeBob yang berada di Dusun Mujing, Desa Genengharjo, Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

Rumah batu milik Sutini viral di dunia maya setelah diposting di media sosial. Salah satunya di grup facebook Kabar Wonogiri dan Wonogiri. Sejak diposting di grup facebook Wonogiri, akhir November 2018, foto-foto rumah batu itu sudah dibagikan 1.721 kali.

Meski baru heboh saat ini, rupanya rumah batu yang ditempati Sutini sudah berdiri sejak 16 tahun silam.

Suami Sutini, Loso, membangun rumah batu dengan konstruksi dinding dan atapnya disemen semua pada tahun 2002.

Tak butuh waktu lama, rumah seluas 9 x 9 meter dua lantai yang didesain mirip dengan batu dibangun selama enam bulan oleh lima tukang.

"Pembangunan rumah batu itu sekitar tahun 2002 setelah setahun saya lulus STM. Rumah itu dibangun lima orang dan dikerjakan selama enam bulan dengan biaya sekitar seratusan juta rupiah. Saat ini yang tinggal di rumah batu ibu dan nenek saya," ungkap Nurwono, putra sulung Sutini kepada Kompas.com, Kamis ( 5/12/2018).

Nurwono menceritakan pembangunan rumah batu itu tidak terinspirasi dari film apapun. Saat itu, bapaknya membangun rumah batu lantaran pekerjaanya yang sering membangun rumah dan taman. 

https://regional.kompas.com/read/2018/12/23/12285501/libur-panjang-rumah-patrick-spongebob-wonogiri-kebanjiran-pengunjung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke