Salin Artikel

5 BERITA POPULER NUSANTARA: Korban Banjir Kampar Minim Bantuan hingga Tarif Endorse Kosmetik Oplosan

KOMPAS.com - Kurang lebih sudah 15 hari warga Desa Buluh Cina, Kampar, Riau, terendam banjir. Persediaan bahan makanan milik warga pun semakin menipis.

Menurut warga, bantuan sembako hanya baru sekali diperoleh sejak banjir melanda. Banjir juga telah membuat aktivitas warga terganggu.

Mereka harus menggunakan sampan untuk melintasi genangan banjir. Sayangnya, banyak warga tak memiliki sampan.

Sementara itu, polisi di Pekanbaru telah menetapan seorang tersangka dalam kasus perusakan atribut Partai Demokrat.

Dalam kasus itu, Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo juga menanggapi cuitan Andi Arief, yang menuding keterlibatan Polda Riau.

Berikut ini berita populer Nusantara secara lengkap:

Desa Buluh Cina ada sekitar 800 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir tersebut.

"Hampir semua warga yang kena banjir. Sudah banyak juga yang mengungsi," kata Nazir.

Nazir mengatakan, saat ini banyak warga yang mengungsi ke Desa Baru dan tempat tetangga yang lebih tinggi. Sejauh ini, bantuan yang diterima baru sekali saja.

"Bantuan sembako baru sekali datang. Tapi sudah mau habis pula," kata dia. Hal yang sama diakui, Sabariah (51), korban banjir lainnya.

Dia mengatakan, bantuan dari pemerintah berupa beras, minyak goreng, mi instan, dan telur ayam.

Para korban banjir ini rata-rata membutuhkan bantuan sembako. Sebab, warga tidak bisa bekerja.

"Tidak bisa kerja. Kebun sawit dan karet direndam air. Mau keluar saja tidak bisa, karena saya tidak ada sampan," ujar Jefrizal (38), warga lainnya.

Tiga orang ditetapkan sebagai tersangka oleh Polresta Pekanbaru dalam kasus perusakan atribut partai di Pekanbaru, Riau. Tiga tersangka itu adalah HS, KS dan MW.

Tersangka HS merupakan pelaku perusakan atribut Partai Demokrat di Jalan Jenderal Sudirman.

Sedangkan tersangka KS dan MW, merupakan pelaku perusakan atribut caleg dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), di Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru.

"Ada dua fakta dan informasi dari perusakan atribut Partai Demokrat di Riau yang cukup memprihatinkan. Pertama, pengakuan suruhan pengurus PDIP. Kedua ada informasi keterlibatan Polda. Dua-duanya membahayakan dan masih kami dalami. Ini bukan seledar (sekedar) baleho!!!"

Itulah cuitan Andi Aries, Wakil Sekjen DPP Partai Demkorat Andi Arief, di akun Twitternya @AndiArief.

Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo langsung menambah tudingan dalam cuitan Andi tersebut. Kapolda juga meminta Andi untuk berhati-hati dalam berpendapat.

"Kita tentunya sebagai warga masyarakat tidak boleh menduga-duga, berandai-andai. Hati-hati, menduga, berandai-andai, ada sanksi hukumnya. Dan kendali sepenuhnya ada di tangan saya kegiatan mapolda dan jajaran," ucap Widodo.

"Karena kalau tidak bisa dipertanggungjawabkan, itu ada pertanggungjawaban hukum," tegas Widodo.

Tarif paling murah sepekan Rp 7 juta. Sedangkan tarif paling mahal Rp 15 juta dalam sepekan.

"Endorse artis sudah berlangsung selama 2 tahun. Tinggal mengalikan saja berapa nilainya," kata Kapolda Jawa Timur, Irjen Luki Hermawan, Senin (17/12/2018).

Luki tidak menjelaskan detail berapa masing-masing tarif 6 artis yang diendorse pemilik usaha kosmetik oplosan asal Kediri Jawa Timur itu.

"Yang pasti keenam artis yang pernah diendorse akan diperiksa," ujar dia.

Sejauh ini, kata Luki, dari 6 artis yang pernah diendorse, baru 3 yang mengonfirmasi akan hadir dalam pemeriksaan polisi yakni VV, NR, dan NK.

Kapal Motor (KM) Awu Jakarta berpenumpang ratusan orang dilaporkan miring kanan setelah keluar dari dermaga Pelabuhan Bima, Nusa Tenggara Barat, Senin (17/12/2018).

Bantuan tim pencarian dan penyelamatan (SAR) sempat diminta untuk mengevakuasi penumpang dari atas kapal.

Namun, setelah Tim SAR Pos Bima tiba di lokasi, KM Awu Jakarta berhasil menuju dermaga Pelabuhan Bima, sehingga evakuasi ratusan penumpang kapal tersebut batal dilakukan.

Penyebab kapal tersebut miring belum diketahui dan masih diselidiki.

Sumber: KOMPAS.com (Robertus Belarminus, Achmad Faizal, Idon Tanjung)

https://regional.kompas.com/read/2018/12/18/08063121/5-berita-populer-nusantara-korban-banjir-kampar-minim-bantuan-hingga-tarif

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke